Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YELO Bakal Lepas 1,99 Miliar Saham, Roby Tan dan Artalindo Siap Masuk

YELO menyebutkan pihaknya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.991.438.928 atau 1,99 milir saham dalam HMETD dengan nilai nominal Rp50. Jumlah itu setara 262 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Direktur Utama PT Yello Integra Datanet (Passpod) Hiro Whardana (kedua kiri), Komisaris Andrew Suhalim (kiri), Direktur Wewy Susanto (kedua kanan) dan CEO Digitaraya Google Developer Launchpad Yansen Kamto berbincang usai membuka perdagangan saham sekaligus pencatatan perdana saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Yello Integra Datanet (Passpod) Hiro Whardana (kedua kiri), Komisaris Andrew Suhalim (kiri), Direktur Wewy Susanto (kedua kanan) dan CEO Digitaraya Google Developer Launchpad Yansen Kamto berbincang usai membuka perdagangan saham sekaligus pencatatan perdana saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa alat teknologi komunikasi PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) atau Passpod berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Jumat (26/2/2021), YELO menyebutkan pihaknya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.991.438.928 atau 1,99 milir saham dalam HMETD dengan nilai nominal Rp50. Jumlah itu setara 262 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

"Dalam PMTHMETD ini, perseroan memeroleh komitmen sesuai perjanjian pendahuluan," papar manajemen YELO.

Pertama, PT Artalindo Semesta Nusantara (ASN) akan mengambil bagian sebesar 1,39 miliar saham. Kedua, Roby Tan akan bertindak sebagai pembeli saham siaga dari sisa saham yang tidak siambil masyarakat. Robby juga dikenal sebagai pendiri PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS).

Saat ini, susunan pemegang saham YELO ialah PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia 42,06 persen, PT Prima Jaringan Dsitribusi 17,33 persen, dan masyarakat 40,61 persen. Setelah PMTHMETD, ada dua skenario yang dapat terjadi.

Pertama, jika masyarakat mengambil bagian HMETD, maka sususan pemegang saham YELO menjadi PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia 11,62 persen, PT Prima Jaringan Distribusi 4,79 persen, masyarakat 33,08 persen, dan Artalindo 50,52 persen. Dilusi saham yang tidak melaksanakan haknya mencapai 72,38 persen.

Kedua, jika masyarakat tidak mengambil bagian HMETD, maka sususan pemegang saham YELO menjadi PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia 11,8 persen, PT Prima Jaringan Distribusi 4,86 persen, masyarakat 11,39 persen, Artalindo 51,29 persen, dan Roby Tan 20,66 persen. Dilusi saham yang tidak melaksanakan haknya mencapai 71,95 persen.

YELO akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta izin rights issue pada 30 Maret 2021. Dengan demikian, pelaksanaan PMHMETD paling lambat 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB.

Dana hasil rights issu YELO akan digunakan untuk pengambilalihan saham PT Abadi Harapan Unggul (AHU) sebesar 97,99 persen dengan nilai Rp101,127 miliar, dan sisanya untuk modal kerja.

Pada penutupan perdagangan Jumat (26/2/2021), saham YELO naik 1 poin menjadi Rp122. Dalam sepekan 22-26 Februari 2021, saham YELO melompat 144 persen dan menjadi top gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper