Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diperkirakan Menguat, Rekomendasi Saham ADRO hingga TPIA

IHSG secara teknikal bergerak tertahan di level resistance upper bollinger bands dan resistance fractal di kisaran level 6.312.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (26/2/2021).

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam risetnya memperkirakan IHSG secara teknikal bergerak tertahan di level resistance upper bollinger bands dan resistance fractal di kisaran level 6.312.

“Level tersebut akan menjadi level konfirmasi penguatan lanjutan IHSG,” ungkap Lanjar dalam risetnya yang diterima Bisnis, Jumat (26/2/2021).

Sementara itu, indikator Stochastic bullish momentum dan indikator MACD yang bergerak positif memberikan dukungan pergerakan IHSG meskipun terkonsolidasi.

Sehingga diperkirakan secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi di akhir sesi perdagangan dengan kembali menguji resistance dengan support resistance 6.207-6.312.

Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal pada perdagangan hari ini antara lain ADRO, BRPT, HRUM, LPCK, MNCN, SMGR, dan TPIA.

Sementara itu, pada Kamis (25/2) IHSG ditutup menguat 0,62 persen atau 38,59 poin ke level 6.289,6. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 6.274,49-6.309,76.

Investor asing tercatat membukukan transaksi beli bersih atau net buy senilai Rp303,05 miliar. Sepanjang tahun ini, investor asing masih mencatatkan net sell hingga Rp14,6 triliun.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 289 saham berhasil menguat, 186 saham terkoreksi, sedangkan 248 saham lainnya terpantau stagnan.

Lanjar mengatakan indeks naik signifikan mengiringi optimisme pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat karena beberapa performa kinerja emiten yang cukup memuaskan.

“Batu bara rebound lebih dari 3 persen memberikan katalis positif untuk saham-saham di sektor pertambangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper