Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. berencana menyisihkan sebagian atau seluruh saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya senilai Rp1,54 triliun untuk dijadikan dividen.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan usulan pembagian dividen tunai itu akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Maret 2021.
“[Total dividen yang diberikan] nanti waktu RUPSLB baru bisa diumumkan,” kata Helmy kepada Bisnis, Minggu (21/2/2021).
Adapun sumber dana dividen dari emiten menara Grup Saratoga ini berasal dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per akhir 2019. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian 2019 yang disajikan kembali pada 1 Juli 2020, emiten berkode saham TBIG ini masih memiliki saldo laba senilai Rp1,54 triliun.
Melihat tahun-tahun sebelumnya, emiten Grup Saratoga ini biasanya membagikan dividen sekitar Rp600 miliar setiap tahunnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, TBIG mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,93 triliun. Jumlah tersebut naik 13,49 persen dibandingkan periode Januari-September 2019.
Seluruh pendapatan perseroan berasal dari penghasilan sewa menara telekomunikasi dan properti investasi. Penyewa terbesar TBIG saat ini adalah anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Dari sisi bottom line, pertumbuhan laba perseroan juga naik signifikan. Laba yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik per akhir kuartal III/2020 mencapai Rp747 miliar, naik 22,26 persen dari sebelumnya Rp611 miliar.