Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan IRRA Naik 100 Persen, Kemenkes dan Indofarma (INAF) Jadi Pelanggan Utama

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (19/2/2021), manajemen IRRA menyebutkan raihan pendapatan pada tahun lalu mencapai Rp563,88 miliar. Jumlah itu meningkat 100,14 persen year on year (yoy) dari Rp281,75 miliar pada 2019.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) meningkatkan pendapatan pada 2020, terutama kepada pelanggan besar seperti Kementerian Kesehatan dan entitas grup PT Indofarma Tbk. (INAF).

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (19/2/2021), manajemen IRRA menyebutkan raihan pendapatan pada tahun lalu mencapai Rp563,88 miliar. Jumlah itu meningkat 100,14 persen year on year (yoy) dari Rp281,75 miliar pada 2019.

Kontributor utama pendapatan berasal dari penjualan kepada Kementerian Kesehatan, tepatnya Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, senilai Rp159,42 miliar. Jumlah itu naik signifikan dari tahun sebelumnya Rp53,47 miliar.

Selain itu, IRRA meraih penjualan jumbo dari anak usaha PT Indofarma Tbk. (INAF), yakni PT Indofarma Global Media sejumlah Rp76 miliar pada 2020. Selanjutnya, kontribusi pendapatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai Rp58,36 miliar.

Indofarma Global Media dan BNPB merupakan pelanggan baru pada 2020, karena pada 2019 belum berkontribusi terhadap pendapatan. Adapun, total penjualan dari pelanggan yang melebihi 10 persen mencapai Rp293,78 miliar pada tahun lalu.

Sementara itu, beban pokok penjualan IRRA pada 2020 meningkat menjadi Rp443,47 miliar dari sebelumnya Rp222,16 miliar. Namun, laba kotor masih naik signifikan menuju Rp120,42 miliar dari sebelumnya Rp59,59 miliar.

IRRA pun membukukan laba setelah pajak senilai Rp60,52 miliar pada 2020. Nilai itu melonjak 83,26 persen yoy dibandingkan laba pada 2019 senilai Rp33,2 miliar.

Sebelumnya, pada kuartal I/2021 Itama Ranoraya menargetkan dapat menjual 2,5--3 juta unit alat Rapid Test Antigen.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Herman menuturkan permintaan di awal tahun ini seluruhnya berasal dari swasta khususnya ritel. Harga produk yang terjangkau, penggunaan yang mudah serta sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) jadi unggulannya.

Produk Swab Antigen Test Panbio yang diproduksi Abbott ini baru saja mendapat hasil evaluasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan sebagai alat rapid antigen dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitasnya mencapai 100 persen.

"Pencapaian awal tahun yang sangat baik, sudah 1,7 juta di pekan ke-3 Januari. Di kuartal I, target kami bisa menjual 2,5 juta-3 juta unit Swab Antigen Test," katanya dalam keterangan, Rabu (20/1/2021).

Pihaknya optimistis penjualan dapat mencapai target apalagi dengan adanya hasil evaluasi Balitbang Kemenkes yang membuat alatnya seperti mendapatkan rekomendasi dari pemerintah.

Pada 2021, perseroan menargetkan mampu menjual Swab Antigen Test sebanyak 5 juta-10 juta unit, naik hingga 3 kali lipat dari realisasi volume penjualan 2020 yang hanya sebesar 2,4 juta.

IRRA pun menargetkan total penjualan dan laba bersih pada tahun 2021 mampu tumbuh 80 persen-100 persen dibandingkan dengan 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper