Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia memandang positif pertumbuhan investor pasar modal yang kian pesat di awal tahun ini.
Berdasarkan data BEI per 16 Februari 2021, jumlah SID investor saham menembus 2.001.288 investor, bertambah 306.020 SID atau 18,05 persen sepanjang tahun berjalan (year to date).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan pihaknya menyambut dengan baik pertumbuhan investor pasar modal di awal tahun ini. Bahkan, dia optimistis penambahan investor tahun ini dapat melebihi target.
“Pertumbuhannya bagus banget. Insyaallah bisa lebih dari 25 persen. Kita lihat ya perkembangannya,” kata Inarno kepada Bisnis, Kamis (18/2/2021)
Sebelumnya, akhir tahun lalu BEI memasang target pertumbuhan investor 25 persen dari posisi terakhir 3,8 juta investor di akhir 2020, atau menjadi 4,75 juta investor pada akhir 2021. Jumlah akun SID tersebut mencakup investor saham, obligasi, dan reksa dana.
Kendati demikian, Inarno mengaku belum akan mengubah target-target Bursa untuk tahun ini karena saat ini masih di awal tahun dan perubahan yang terjadi juga belum terlalu signifikan.
Baca Juga
“Mungkin sedikit ada perubahan lalu revisi target, namanya juga anggaran. Kita masih ada slot revisi itu di September, kalau memang harus kita ubah nah nanti diubah melalui revisi anggaran 2021,” tuturnya lagi.
Aktivitas investor di awal tahun ini memang bersemangat. Selain jumlah investor yang tumbuh pesat, BEI juga mencatat rata-rata nilai transaksi harian yang terbilang tinggi yakni US$1.334,36 juta.
Rata-rata nilai transaksi harian tersebut merupakan yang kedua terbesar di Asia Tenggara, hanya berada di bawah peringkat Thailand dengan RNTH US$3.174,32 juta.
Di sisi lain, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia juga menjadi jawara kedua di Asia Tenggara dengan market cap US$529.798 juta. Lagi-lagi berada di bawah Thailand yang menduduki posisi pertama dengan market cap US$563.411 juta.