Bisnis.com, JAKARTA - Rencana PT Pupuk Indonesia (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Pupuk Indonesia Tahap II Tahun 2021 sekitar Rp2,5 triliun disambut antusias investor.
Pada periode penawaran awal (bookbuilding) mencatat kelebihan permintaan awal yaitu mencapai lebih dari Rp6 triliun. Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia, Eko Taufik Wibowo mengungkapkan kepercayaan investor cukup besar terhadap perseroan dengan rencana penerbitan obligasi ini.
"Kami melihat kepercayaan investor sangat besar dan kita akan manfaatkan peluang penerbitan secara optimal disesuaikan kebutuhan pendanaan grup," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (18/2/2021).
Eko menambahkan bahwa obligasi yang ditawarkan oleh Pupuk Indonesia memiliki tenor masing-masing 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II senilai total Rp8 triliun.
Adapun, tujuan penggunaan dana penerbitan Obligasi Tahap II ini adalah untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman perbankan. Pupuk Indonesia berencana melakukan pendaftaran ke OJK pada akhir Februari 2021 dan berharap dapat melakukan penawaran umum pada awal Maret 2021.
Lebih lanjut, Eko menambahkan bahwa perseroan berhasil menunjukan kinerja yang positif sepanjang 2020. “Kami masih menunggu hasil audit, tapi perkiraan pendapatan perseroan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya”, kata Eko.
Total volume penjualan baik untuk produk pupuk maupun non pupuk mencapai 14,4 juta ton, naik dibandingkan dengan 2019 sebesar 13,7 ton. Produksi pupuk mencapai 12,26 juta ton atau merupakan rekor produksi tertinggi.
Kinerja ini tak lepas dari upaya-upaya transformasi yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan menembus pasar-pasar baru.
Pada 2021, Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan terhadap konsumen, khususnya petani.
“Sejumlah program efisiensi dan peningkatan rantai pasok telah kami siapkan, begitu juga dengan digitalisasi di berbagai bidang. Dan khusus untuk meningkatkan layanan kepada petani, kami telah meluncurkan program Agro Solution dan Customer Centric," kata Eko.
Sebelumnya, Pupuk Indonesia juga memperoleh peringkat AAA dari Fitch Rating untuk obligasi tersebut. Peringkat ini adalah yang tertinggi oleh Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia dan diberikan kepada emiten atau surat utang yang memiliki risiko gagal bayar terendah terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.