Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Pede Emisi Obligasi Rp3 Triliun Laris Manis

Kupon yang ditawarkan mulai dari 8,5 persen untuk tenor paling pendek 3 tahun.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. optimistis emisi surat utang perseroan senilai total Rp3 triliun disambut positif oleh pelaku pasar.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan optimisme itu datang dari kesuksesan emisi obligasi perseroan pada tahap pertama.

“Dengan pengalaman seperti di fase pertama kemarin, kami sampai oversubscribed 2,5 kali. Mudah-mudahan kali ini bisa mencapai peminat yang sama atau bahkan lebih,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Rabu (10/2/2021).

Emiten berkode saham WIKA akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 akan diterbitkan dengan jumlah pokok Rp2,5 triliun.

Dalam waktu bersamaan, perseroan juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2020 dengan pokok Rp500 miliar.

Kupon yang ditawarkan mulai dari 8,5 persen untuk tenor paling pendek 3 tahun. Selanjutnya kupon untuk tenor 5 tahun ditawarkan sebesar 9,10 persen dan tenor paling panjang 7 tahun sebesar 9,75 persen.

Adapun, kupon yang ditawarkan itu jauh di atas suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini sebesar 3,75 persen.

Analis menilai obligasi yang menawarkan kupon mulai dari 8,5 persen untuk tenor terpendek 3 tahun ini bakal menarik di era suku bunga rendah saat ini.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan WIKA sudah tepat dalam menetapkan kupon untuk obligasi dan sukuk tersebut.

Walaupun suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini berada di level terendah sepanjang sejarah 3,75 persen, risiko kredit dari perusahaan kontraktor dilihat masih tinggi pada masa pandemi.

“Untuk menarik investor harus memberikan kupon yang lebih tinggi meskipun saat ini suku bunga relatif rendah,” jelas Wawan kepada Bisnis, Rabu (10/2/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper