Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Konstituen LQ45 Merah, Indeksnya Ikut Merosot

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks LQ45 ditutup melemah 7,23 poin atau turun 0,75 persen ke level 950,33. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 948,38--972,27.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks LQ45 ditutup melemah pada penutupan perdagangan Selasa (9/2/2021). Mayoritas konstituen berada di zona merah, hanya ada 6 emiten yang bergerak di zona hijau.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks LQ45 ditutup melemah 7,23 poin atau turun 0,75 persen ke level 950,33. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 948,38--972,27.

Dari 45 emiten konstituen indeks, hanya 6 yang bergerak di zona hijau, 3 emiten tidak berubah, dan 36 emiten bergerak di zona merah.

Saham-saham yang menjadi penekan indeks sebagai top losers adalah PT Tower Bersama Tbk (TBIG) yang mendekati auto reject bawah (ARB) turun 6,64 persen ke level 2.110. Dilanjut, PT Astra International TBk. (ASII) turun 4,51 persen, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) turun 4,35 persen, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) turun 4,21 persen, dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) turun 3,94 persen.

Adapun, saham-saham yang masih bergerak di zona hijau yakni PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) naik 4,81 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 3,59 persen, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) naik 1,81 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 1,59 persen, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) naik 1,03 persen.

Adapun, saham-saham dengan volume perdagangan terbesar yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dengan volume 877,78 miliar saham, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan 442,14 miliar saham, PT Medco Energi Tbk. (MDCO) dengan volume 282,21 miliar.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di posisi 6.181,672 melemah 0,44 persen atau 27,194 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.157,135 hingga 6.286,292.

Investor asing masih mencatatkan transaksi jual bersih atau net sell mencapai Rp455,15 miliar.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 157 saham berhasil menguat, 315 saham terkoreksi, sedangkan 244 saham lainnya terpantau stagnan.

Laju indeks ditekan persen, PT Astra International Tbk. (ASII) turun 4,51 persen, diikuti saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) terkoreksi 2,44 persen, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang melemah 4,39 persen.

Sementara itu, laju indeks ditopang saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 3,59 persen, diikuti PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) yang menguat 19,67 persen, dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,87 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa pelemahan indeks ditekan sentimen negatif seiring dengan pasar yang masih menanti kepastian program vaksinasi massal. Pasalnya, pasar saat ini juga mencermati peningkatan kasus Covid-19.

“Selain itu, koreksi indeks disebabkan oleh pasar yang juga tengah menanti kinerja laporan keuangan emiten,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper