Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Pasar Tanker, Ini Target Kontrak Baru Buana Lintas Lautan (BULL) di 2021

Dari sisi pendapatan kontrak kerja baru, BULL menargetkan dapat mendapat hingga US$220 juta dengan fokus bisnis menggarap peluang dari operasional kapal tanker.
MT Bull Flores, salah satu kapal milik PT Buana Lintas Lautan Tbk./bull.co.id
MT Bull Flores, salah satu kapal milik PT Buana Lintas Lautan Tbk./bull.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) menargetkan kontrak baru pada 2021 mencapai US$220 juta dengan fokus pada operasional kapal tanker.

Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) Wong Kevin mengungkapkan kondisi pasar perseroannya yang bergerak di kapal tanker minyak mirip dengan permintaan dari kapal kontainer dan tanker gas LPG/VLGC.

Dari sisi pendapatan kontrak kerja baru, BULL menargetkan dapat mendapat hingga US$220 juta dengan fokus bisnis menggarap peluang dari operasional kapal tanker.

"Sekarang kami sedang mengincar beberapa peluang dengan fokus ke kapal tanker. Kami targetkan selama 2021 mencapai kontrak secara total keseluruhan US$200-220 juta," urainya kepada Bisnis, Minggu (7/2/2021).

Seiring dengan perbaikan harga minyak dan aktivitas masyarakat permintaan pun mulai meningkat. Walaupun, masih belum seperti sebelum pandemi Covid-19, karena sejumlah negara di dunia termasuk di Indonesia masih memberlakukan lockdown terbatas.

Apalagi, para ekonom mulai optimistis dan memperkirakan PDB dunia akan tumbuh dibandingkan dengan 2020, China diprediksi di atas 8,5 persen dan AS di atas 6 persen.

Di sisi lain, permintaan untuk pemesanan (order book) kapal tanker sudah mengalami titik terendah dalam 30 tahun terakhir dan implementasi ballast water treatment system dan slow speed berpotensi mengurangi kapasitas armada tanker sekitar 5 persen--10 persen.

"Demand minyak sebetulnya sudah meningkat, terutama sebulan terakhir dimana infeksi Covid-19 mulai berkurang dan cuaca yang dingin. Inilah yang sudah mengurangi kapal yang digunakan untuk penyimpanan secara drastis atau sudah turun 80 persen-85 persen sejak Mei-Juni 2020 yang berarti ke depan supply kapal akan kurang," ujarnya.

Dengan demikian, pendapatan para operator kapal tanker akan meningkat dan dapat lebih baik dari kondisi pandemi Covid-19 pada 2020. Ekspansi berupa penambahan kapal pun sangat mungkin dilakukan.

"Berarti mulai kuartal I/2021 supply akan ketat dan demand akan melonjak, berarti peluang terbuka untuk tarif sewa kapal tanker minyak meningkat. Kalau tahun 2015 sampai US$60.000 per hari, pada 2020 sampai US$150.000 per hari," jelasnya.

Seiring dengan potensi tersebut, emiten bersandi BULL tersebut berencana terus mengembangkan armada. Pada 2017, BULL telah menambah 4 kapal, pada 2019 menambah 14 kapal.

"Ke depan kapasitas berkembang kami lebih besar lagi, apalagi didukung kemampuan bersaing di luar negeri dan 80 persen--90 persen dari kapal kami disewa jangka panjang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper