Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Jawa Satu Power melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (5/2/2021).
Kerjasama tersebut untuk penyediaan sarana pandu tunda untuk pelayanan kapal LNG untuk wilayah operasional Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu.
Tahun 2021 ini menjadi optimisme bagi IPCM untuk lebih baik dengan proyeksi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mengalami perbaikan bila dibanding tahun sebelumnya.
IPCM menyiapkan strategi dan rencana bisnis guna meraih peluang pasar, diantaranya memperluas penyediaan jasa layanan pemanduan dan penundaan kapal.
Kiprah IPCM di Pelabuhan Internasional Patimban telah dimulai pada saat soft launching pelabuhan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Desember tahun lalu, dengan digunakannya armada pandu dan tunda IPCM melaksanakan tugasnya mengawal kapal Ro-Ro MV.
Pada 20 Januari lalu, Perseroan juga telah mengadakan penandatanganan Perjanjian dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Cirebon terkait Kerjasama Pelayanan Pemanduan dan Penundaan di perairan PLTU Kanci I & PLTU Kanci II, Cirebon.
Baca Juga
Shanti Puruhita selaku Direktur Komersial dan Operasi IPCM, menyampaikan optimismenya terkait Pelabuhan Patimban, “Prospek Pelabuhan Patimban sangat bagus, mengingat tidak hanya Terminal Kendaraan yang sedang dibangun tetapi juga Terminal Peti kemas.
IPCM akan melayani Pandu Tunda kapal-kapal jenis muatan peti kemas disamping kapal Kendaraan Bermotor (Car Terminal) di Patimban yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Car Terminal tersebut nantinya memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun pada kondisi ultimate, sedangkan Terminal peti kemas ke depannya dibuat untuk menampung hingga 7 juta TEUS.” Ucap Shanti pada rilis pada rilis yang diterima oleh Bisnis.com.
“Tersus PT Jawa Satu Power adalah salah satu pembangkit listrik tenaga gas dan uap terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) 170.000m3 dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 1.760 MegaWatt (MW).” tutup Shanti.