Bisnis.com, JAKARTA – Sejumkah emiten perkebunan optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun ini seiring dengan sejumlah strategi yang dilancarkan dan berkurangnya efek siklus cuaca tahunan.
Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) Lucas Kurniawan mengatakan pihaknya menargetkan kenaikan produksi Tandan Buah Segar (TBS) naik sebesar 7,8 persen menjadi 819.831 ton dari sebelumnya 760.803 ton.
Sejalan dengan peningkatan produksi TBS, ANJT menargetkan produksi CPO naik 12,4 persen dari 241.274 ton di tahun 2020 menjadi 271.260 ton di tahun 2021. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari strategi jangka panjang yang telah diterapkan perusahaan sejak tahun 2014.
“Kami melakukan peremajaan (replanting) untuk perkebunan yang berada di Belitung dan Sumatera Utara. Selain itu, kami juga mengembangkan perkebunan baru di wilayah Papua Barat dengan mematuhi prinsip pengembangan bertanggung jawab sesuai kriteria ISPO dan RSPO,” katanya saat dihubungi pada Rabu (3/2/2021).
Untuk menunjang strategi pertumbuhan, ANJT telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$42,8 juta atau setara dengan Rp620 miliar. Dana tersebut sebesar 39 persen digunakan untuk peremajaan kembali atau replanting lahan.
Sementara itu, sebesar 16 persen dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur dan 7 persen lainnya untuk penyelesaian penambahan kapasitas PKS di perkebunan perusahaan di Provinsi Kalimantan Barat serta fasilitas pengolahan edamame beku di Jember, Jawa Timur.
Baca Juga
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG), Jenti Widjaja mengatakan pihaknya optimistis dapat meningkatkan produksi CPO pada tahun 2021. Untuk itu, DSNG menargetkan kenaikan produksi CPO sebesar 10 persen pada tahun ini.
Jenti mengatakan, keyakinan perusahaan terhadap kenaikan produksi salah satunya didukung oleh dampak siklus cuaca La Nina yang dinilai mulai berkurang terhadap produksi CPO.
“Selain itu, pada kebun kami juga sudah mulai banyak yang menghasilkan buah sawit,” katanya saat dihubungi Bisnis.
Adapun, berdasarkan laporan perusahaan, DSNG tercatat menhasilkan 636,94 ribu ton CPO pada 2020. Jumlah tersebut naik 4,4 persen secara year-on-year dibandingkan produksi pada 2019 senilai 610,05 ribu ton.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu, DSNG menjual sebanyak 640,41 ribu ton CPO. Angka tersebut lebih rendah 3,8 persen dibandingkan penjualan pada 2019 sebanyak 665,99 ribu ton CPO.
Di sisi lain, jumlah produksi tandan buah segar atau fresh fruit bunches mengalami penurunan 7,4 persen secara yoy pada 2020. Tahun lalu, DSNG memproduksi 2,04 juta ton tandan buah segar berbanding 2,2 ton pada 2019 lalu.
Hingga Desember 2020 lalu, total area penanaman buah sawit perusahaan telah mencapai 112,5 ribu hektar, dengan area yang menghasilkan buah sawit matang sebanyak 103 ribu hektar dan rerata umur tanaman 10,9 tahun.