Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk. menyatakan kebijakan dividen perseroan tidak akan mengalami perubahan kendati kinerja perseroan tahun lalu cukup tertekan akibat dampak pandemi Covid-19. Rasio pembayaran dividen akan dipertahankan di kisaran 45 persen hingga 55 persen.
Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan pendapatan perseroan sepanjang 2020 diproyeksi tumbuh 2 persen. Dia mengimbuhkan, perseroan tetap bersyukur di tengah situasi pandemi yang serba sulit, perseroan mampu mencatat pertumbuhan kinerja.
“Kalau melihat keadaan makro di Indonesia yang kemungkinan growth negatif, saya perkirakan Kalbe tumbuh sekitar 2 persen dan kita sangat bersyukur,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Untuk diketahui, emiten bersandi saham KLBF itu belum merilis laporan tahunan 2020 karena masih dalam proses penyusunan. Namun, kinerja KLBF tahun lalu bisa tergambar pada periode sembilan bulan 2020.
Per akhir September 2020, Kalbe Farma mencatat pertumbuhan pendapatan 1,6 persen secara tahunan menjadi Rp17,09 triliun. Adapun laba bersih naik 5,84 persen ke posisi Rp2,03 triliun.
“Untuk 2020 kemungkinan bottom line ‘[laba bersih] tumbuh sekitar 7,8,9 persen. Dividend policy kita sama, payout ratio 45 persen sampai 55 persen,” jelas Bernardus.
Baca Juga
Untuk diketahui, KLBF merupakan salah satu emiten yang dikenal royal membagikan dividen kepada pemegang saham. Sejak 2009 hingga 2019, rasio pembayaran dividen berkisar 26 persen hingga 37,3 persen.
Pada 2020, KLBF membagikan 37,3 persen laba tahun buku 2019 sebagai dividen kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan setara Rp20 per saham.
Pada perdagangan kemarin (2/2/2021), saham KLBF menguat 30 poin atau 2,01 persen ke level 1.520. Total perdagangan saham KLBF mencapai 73,43 juta lembar dengan nilai transaksi Rp111,75 miliar.