Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten baru di bidang jasa penyedia internet, PT Indointernet Tbk., mendapatkan kode efek EDGE dalam pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.
Dalam keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indointernet atau dikenal Indonet bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 8 Februari 2021.
"Efek perseroan akan dicatatkan di Bursa pada 8 Februari 2021 dengan menggunakan kode EDGE," papar BEI, Selasa (2/2/2021).
Untuk diketahui, perusahaan jasa penyedia internet pertama di Indonesia itu akan melepas sebanyak 80,81 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 atau setara dengan 20 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga penawaran saham EDGE ditetapkan Rp7.375 per saham, dengan demikian perseroan berpotensi menggalang dana hingga Rp595,97 miliar. Bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT BCA Sekuritas.
Adapun, perusahaan official partner Alibaba Cloud dan Google Cloud itu akan menggunakan sekitar 90 persen dana hasil IPO untuk tambahan setoran modal kepada EDG, yang selanjutnya akan digunakan untuk pembangunan edge data center (EDC).
Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan EDC adalah sekitar Rp468,90 miliar dan periode pelaksanaan pembangunannya telah dimulai pada 2020. Proses pembangunan gedung telah selesai sekitar 90 persen.
Rencana capex untuk EDC dilakukan bertahap dengan realisasi sampai dengan November 2020 adalah sebesar Rp101,12 miliar.
Selain itu, sekitar 6 persen dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal berupa pembelian perangkat untuk pengembangan jaringan digitalisasi.
Sisanya, sekitar 4 persen akan diserap perseroan untuk modal kerja pengembangan Digitalisasi Network.
Indonet merupakan perusahaan solusi digital di bidang Teknologi Informasi (TI) dan Komunikasi yang didirikan pada 1994 oleh Toto Sugiri.
Toto Sugiri adalah figur senior di dunia TI nasional yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), emiten yang juga baru melantai bursa pada awal tahun ini.
Pada penutupan perdagangan Senin (1/2/2021), DCII ditutup di level Rp8.575 naik 19,93 persen. Sepanjang tahun berjalan 2021, DCII telah naik 1.941,67 persen.