Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia masih fluktuatif pada perdagangan Rabu (27/1/2021) karena investor mempertimbangkan laporan kinerja emiten di tengah kekhawatiran tren perkembangan pandemi Covid-19 serta penantian terhadap pertemuan The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup menguat masing-masing 0,65 persen dan 0,31 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 0,11 persen.
Di sisi lain, indeks Hang Seng berbalik melemah 0,03 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan juga melemah 0,57 persen.
Kontrak Nasdaq 100 melonjak menyusul laporan pendapatan yang kuat dari Microsoft Corp. Kontrak S&P 500 mengalami kenaikan yang lebih moderat setelah indeks utama berakhir di zona merah.
Saham global sebagian besar berfluktuasi di kisaran rekor tertinggi menjelang musim laporan pendapatan perusahaan AS pekan ini. Di sisi lain, varian baru virus corona yang memicu lockdown dan pembatasan lainnya membebani selera investor.
Investor juga mencari kejelasan lebih lanjut menvenai jadwal rencana stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun dari Presiden AS Joe Biden serta keputusan kebijakan moneter Federal Reserve hari ini.
Baca Juga
"Agar perdagangan yang dibuka kembali benar-benar memiliki ketahanan, perlu adanya partisipasi yang lebih luas di seluruh pasar," kata kepala strategi investasi Northern Trust Jim McDonald, seperti dikutip Bloomberg.
“Peluncuran vaksin virus adalah perkembangan terpenting untuk membantu memberikan kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi,” lanjutnya.