Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja reksa dana saham diperkirakan fluktuatif sepanjang tahun ini seiring dengan kenaikan kasus positif virus corona dan kelanjutan pembatasan pergerakan di Indonesia. Meski demikian, reksa dana saham masih layak dijadikan instrumen pilihan untuk jangka panjang.
Berdasarkan data Infovesta Utama, reksa dana saham mencatat kinerja paling buruk sepanjang pekan lalu dengan koreksi 1,71 persen pada indeks konvensional. Pencapaian tersebut sejalan dengan kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun 1,04 persen dalam periode yang sama.