Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti dan lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp2,39 triliun sepanjang 2020.
Realisasi tersebut lebih tinggi 19,5 persen dibandingkan target tanpa revisi yang ditetapkan perseroan senilai Rp2 triliun.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan marketing sales yang di atas target itu terutama ditopang oleh penjualan lahan industri seluas 119,5 hektare.
“Permintaan akan lahan industri di kawasan industri kami, Greenland International Industrial Center (GIIC), cukup tinggi sejak awal 2020 dan perseroan berupaya memaksimalkan peluang tersebut, walaupun di tengah situasi pandemi,” kata Tondy dalam keterangan resmi, Senin (25/1/2021).
Melihat lebih dekat, pembeli lahan industri milik emiten berkode saham DMAS tersebut berasal dari sektor otomotif dan terkait otomotif, pangan, pergudangan (warehouse), serta pusat data (data center).
Tondy memperkirakan permintaan lahan industri ke depannya masih akan berasal dari sektor otomotif dan turunannya serta pusat data. Hal itu seiring dengan perkembangan terkini dari sisi pengembangan kendaraan bermotor serta kemajuan industri digital.
Baca Juga
Dengan kehadiran perusahaan dari berbagai industri tersebut, DMAS optimistis nilai kawasan modern terpadu Kota Deltamas akan semakin meningkat.
“Dengan banyaknya pelaku industri yang bergabung di kawasan industri kami, aktivitas industri dan populasi kerja di Kota Deltamas akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, sehingga memberikan nilai tambah bagi kawasan ini,” sambung Tondy.
Seiring dengan perkembangan tersebut, Tondy mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan kawasan hunian dan komersial di Kota Deltamas. Di kawasan tersebut nantinya juga akan dipasangkan fasilitas terbaik bagi pekerja, penghuni, maupun pengunjung.
Di lantai bursa, saham DMAS terkoreksi 1,79 persen menjadi Rp220 per saham pada pukul 13.17 WIB perdagangan Senin (25/1/2021). Kapitallisasi pasar perseroan tercatat senilai Rp10,60 triliun.