Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Joe Biden Dilantik, IHSG Malah Loyo

IHSG berbalik terseok-seok hingga akhirnya merayap di sesi II perdagangan dan berakhir di level 6413,89 setelah terkoreksi 0,25 persen.
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada perdagangan Kamis (21/1/2021).

Padahal, di awal perdagangan indeks komposit mengawali lajunya di zona hijau, bahkan sempat menguji level 6.504,99. Namun, IHSG berbalik terseok-seok hingga akhirnya merayap di sesi II perdagangan dan berakhir di level 6413,89 setelah terkoreksi 0,25 persen.

Kapitalisasi pasar di akhir perdagangan tercatat Rp7501,71 triliun. Total transaski hari ini mencapai Rp18,71 triliun dengan aksi jual bersih investor asing di seluh pasar sebesar Rp191,76 miliar.

Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) menjadi sasaran jual asing pada hari ini dengan net foreign sell Rp62,8 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net foreign sell Rp46,6 miliar.

Analis Binaarha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelemahan IHSG pada hari ini tertekan oleh aksi ambil untung atau profit taking setelah IHSG menguat terdorong oleh euforia pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke 46 Amerika Serikat.

Selain itu, perpanjangan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa—Bali juga turut menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks hari ini. Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang PPKM menjadi hingga 8 Februari 2021.

“Terjadi aksi profit taking ketika euforia pelantikan Biden sudah mulai mereda. IHSG juga sudah sempat menguji 6.500 ketika itu investor profit taking,” kata Nafan ketika dihubungi Bisnis, Kamis (21/1/2021)

Aksi profit taking usai pelantikan Biden juga telah diprediksi sebelumnya. Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan puncak euforia pasar terkait pelantikan orang nomor satu di AS itu telah tercermin dari penguatan IHSG pada Rabu (20/1/2021) yang mana indeks menguat 1,71 persen.

“Sehabis dilantik akan koreksi karena profit taking. Karena sepanjang pelantikannya aman, ya sudah, fokus market [akan beralih] ke kebijakan Biden, bagaimana pembentukan kabinetnya, dan program 100 hari realisasinya bagaimana, apa prioritas dia,” tutur Wawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper