Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menurunkan rekomendasi saham emiten BUMN Karya menjadi netral dari sebelumnya overweight seiring dengan target harga yang dipasang sudah tercapai.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael mengatakan bahwa penguatan harga saham kontraktor BUMN Karya belakangan ini didorong oleh optimisme pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF).
“[Kenaikan harga saham] telah melebihi indikator fundamental. Dengan mengecualikan gambaran pendanaan yang terbatas, saham BUMN Karya saat ini diperdagangkan di antara rata-rata 5 tahun dan +1 Standar Deviasi P/B 2021,” tulis Joshua dalam riset terbaru, Rabu (20/1/2021).
Adapun, target harga yang dipasang oleh Mirae Asset Sekuritas untuk empat saham BUMN Karya yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero)Tbk. (WIKA), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) juga telah tercapai.
Dengan demikian, Michael menurunkan rekomendasi saham BUMN Karya menjadi netral dari sebelumnya overweight.
Saham PTPP direkomendasikan tahan dengan target harga Rp1.800 per saham. Begitu pula rekomendasi tahan diberikan untuk saham WIKA dengan target harga Rp1.800 dan ADHI dengan target harga Rp1.500.
Baca Juga
Sedangkan rekomendasi untuk saham WSKT masih dalam tinjauan ulang dengan target harga yang belum dapat disampaikan.
Di lantai bursa, saham PTPP memimpin penguatan pada akhir perdagangan Rabu (20/1/2021) dengan kenaikan 5,29 persen menjadi Rp2.090.
Selanjutnya saham ADHI menguat 3,46 persen menjadi Rp1.992 dan saham WSKT naik 3,35 persen menjadi Rp1.850. Sedangkan saham WIKA hanya mampu menguat 1,90 persen menjadi Rp2.140.