Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Targetkan Penjualan Produk Baja Tumbuh 25 Persen pada 2021

Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita menuturkan walaupun pada 2020 terjadi pandemi Covid-19, tetapi Krakatau Steel mampu mempertahankan dan meningkatkan volume penjualannya.
Karyawan PT Krakatau Steel Tbk. menyelesaikan pembuatan pipa baja disebuah pabrik di Cilegon, Banten. Bisnis
Karyawan PT Krakatau Steel Tbk. menyelesaikan pembuatan pipa baja disebuah pabrik di Cilegon, Banten. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menargetkan penjualan produk baja meningkat 25 persen dari 2020. Target ini didukung penjualan digital dan menjajaki pasar baru.

Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita menuturkan walaupun pada 2020 terjadi pandemi Covid-19, tetapi Krakatau Steel mampu mempertahankan dan meningkatkan volume penjualannya.

"Dengan demikian, pada 2021 ini pun Krakatau Steel optimistis penjualan produk baja akan meningkat sekitar 25 persen," jelasnya dalam keterangan, Minggu (17/1/2021).

Bahkan, pada kuartal I/2021, produk Krakatau Steel terangnya, sudah masuk ke pasar Eropa. KRAS memanfaatkan peluang ekspor ini karena pasokan baja dunia terganggu akibat pandemi Covid-19.

Pada 2021, Melati menegaskan peluang untuk mengembangkan bisnis baja masih terbuka. KRAS berencana melanjutkan peluncuran produk baja hilir maupun melakukan pengembangan penjualan dengan mengaplikasikan berbagai platform digital (KS Go Digital).

Krasmart Connect pun mulai diaplikasikan pada 2021 sehingga semakin memudahkan konsumen untuk melakukan pemesanan produk baja kapanpun dan di manapun.

Dalam laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi saham KRAS itu membukukan pendapatan US$938,79 juta. Nilai itu menurun 10,85 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,05 miliar.

Dengan perhitungan kurs pada 30 September 2020 senilai Rp14.918 per dolar AS, pendapatan itu setara dengan Rp14 triliun, turun dari sebelumnya Rp14,64 triliun (kurs September 2019 Rp13.901 per dolar AS).

Namun demikian, KRAS mampu mengurangi beban pokok pendapatan per kuartal III/2020 menuju US$826,43 juta dari sebelumnya US$995,35 juta. Laba bruto pun meningkat menjadi US$112,36 juta dari sebelumnya US$57,71 juta.

Tekanan beban penjualan, biaya keuangan, dan beban pajak membuat laba bruto tersebut harus tergerus, sehingga Krakatau Steel membukukan rugi bersih.

Rugi bersih KRAS per September 2020 mengempis menjadi US$27,39 juta atau Rp408,69 miliar. Nilai itu menurun dari rugi bersih US$211,91 juta atau Rp2,94 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper