Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) konsisten melambung. Kamis (7/1), harga saham ANTM naik 17 persen ke level Rp 2.600 per saham.
Kemarin, saham ANTM diperdagangkan dengan harga tertinggi Rp 2.740 dan harga terendah Rp 2.240. Saham ANTM ditutup naik Rp 380 per saham dalam sehari.
Sementara itu selama 5 hari terakhir, saham perusahaan tambang milik negara ini telah naik lebih dari 30 persen.
Apabila dihitung sejak 30 hari yang lalu (07 Desember 2020), harga saham emiten ini sudah melambung lebih dari 100 persen, atau dari harga semula Rp1.280.
Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp46, maka price to earning ratio (PER) saham ANTM sudah 56,52 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) sebesar 3,30 kali.
Kenaikan saham ANTM tidak lepas dari rencana Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang akan memiliki industri baterai kendaraan listrik terintegrasi mulai dari pertambangan hingga pabrik sel baterai litium, sekaligus menjadi produsen kendaraan listrik.
Pada 18 Desember 2020, salah satu pemain baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, LG Energy Solution, telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Pemerintah Indonesia untuk membangun industri baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan total investasi senilai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.
Pengembangan industri baterai kendaraan listrik tersebut akan dilakukan oleh konsorsium BUMN, yakni Indonesia Battery Holding (IBH), yang terdiri atas Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan Antam bersama mitra investor asing.