Bisnis.com, JAKARTA - Koreksi harga emas akibat rebound dolar AS pada hari ini, Jumat (8/1/2021) diprediksi dapat memunculkan kesempatan untuk melakukan pembelian.
Seperti diketahui, emas dan dolar AS menjadi salah satu aset aman atau safe haven, yakni yang nilainya dapat bertahan di tengah gejolak ekonomi. Namun, pergerakan emas dan dolar AS biasanya berkebalikan.
Pada perdagangan Jumat (8/1/2021) pukul 08.01 WIB, harga emas spot koreksi 0,1 persen atau 1,88 poin menjadi US$1.912,07 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2021 naik 0,05 persen atau 0,9 poin menuju US$1.914,5 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,04 persen menjadi 89,861.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan menguatnya dolar AS dan Wall Street karena data ekonomi AS yang optimis telah menekan turun pergerakan harga emas di hari Kamis. Kemarin, harga ema spot berakhir melemah US$5,15 di level US$1913,42.
Baca Juga
"Penguatan dolar AS ini juga terpicu oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang tembus ke atas 1 persen," papar laporan Monex, Jumat (8/1/2021).
Pagi ini (8/1), sambung Monex, harga emas berpotensi dibeli menargetkan level resisten US$1927, selama harga tidak mampu menembus level support US$1908.
Ekspektasi stimulus fiskal AS yang lebih besar karena Partai Demokrat menguasai Senat bisa menjadi katalis penguatan harga emas.
Penurunan lebih dalam dari level support ini, harga emas berpeluang dijual menguji level support selanjutnya di US$1901. Rentang perdagangan potensial di sesi Asia US$1901 - US$1927.