Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Tambang Emas Sandiaga (MDKA) Pimpin Penguatan Indeks LQ45

Sejumlah saham pertambangan menjadi top gainers atau saham dengan kenaikan tertinggi di Indeks LQ45.
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham entitas Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), menguat paling tinggi di antara jajaran saham Indeks LQ45, di tengah peningkatan indeks acuan tersebut.

Pada perdagangan Selasa (5/1/2021) akhir sesi II, Indeks LQ45 ditutup naik 0,29 persen atau 2,74 poin menjadi 961,39. Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 950,82-963,61.

Terpantau 19 saham menguat, 2 saham stagnan, dan 24 saham lainnya terkoreksi. Sejumlah saham pertambangan menjadi top gainers atau saham dengan kenaikan tertinggi di Indeks LQ45.

Saham MDKA memimpin dengan penguatan 5,41 persen menjadi Rp2.730. Saham entitas saham Grup Saratoga milik Sandiaga Uno tersebut tersulut peningkatan harga emas global.

Masih dari emiten logam, saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) naik 4,55 persen ke level Rp5.750. Selanjutnya, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) memanas 3,9 persen menuju Rp1.600.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, naik 3,73 persen menuju Rp35.450.

Saham Bank Central Asia milik orang terkaya di Indonesia keluarga Hartono itu pun menjadi yang paling banyak diborong dengan net buy Rp415 miliar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik 0,53 persen atau 32,44 poin menjadi 6.137,34. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.073,42-6.145,61.

Terpantau 229 saham menguat, 257 saham koreksi, dan 149 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp16,47 triliun, dengan net buy investor asing Rp373,65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper