Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada ​Security Crowd Funding, Pasar Modal Diramal Lebih Ramai

Kehadiran securities crowd funding (SCF) dinilai bakal semakin meramaikan dunia pasar modal. Pasalnya, skema tersebut membuka pintu bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan alternatif sumber pendanaan.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi atau securities crowd funding (SCF) diyakini dapat menjadi langkah awal kebangkitan pasar modal pasca pandemi Covid-19.

VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa inisiatif tersebut memberikan peluang bagi pengusaha muda dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan alternatif sumber pendanaan melalui pasar modal.

Dengan demikian, penghimpunan dana melalui pasar modal pun berpotensi semakin ramai pada tahun ini dan memperbesar ruang pemulihan kinerja pasar modal setelah diterpa sentimen negatif pandemi Covid-19.

“Namun, tidak serta-merta pasar modal langsung bergairah. Ini baru langkah awal saja. Masih perlu banyak dukungan lanjutan seperti pembinaan setiap UMKM dan literasi terkait produk baru ini,” ujar Josua kepada Bisnis, Senin (4/1/2021).

Dia menjelaskan, jika setelah mendapatkan SCF semakin banyak UMKM yang berhasil menjaga kinerjanya, bahkan berhasil naik kelas, maka dengan sendirinya investor akan berbondong-bondong mengakselerasi implementasi SCF itu dan semakin banyak UMKM yang menggalang dana melalui pasar modal.

Oleh karena itu, pembinaan UMKM dinilai menjadi salah satu poin penting setelah inisiatif kebijakan ini diluncurkan. UMKM harus tetap menjaga bahkan meningkatkan ekspektasi setiap investor dengan cerminan kinerjanya.

Untuk diketahui, bertepatan dengan seremoni pembukaan perdagangan 2021 pada Senin (4/1/2021), Bursa Efek Indonesia dan OJK resmi meluncurkan SCF. Skema ini merupakan salah satu pembiayaan alternatif penggalangan dana melalui pasar modal.

Melalui skema ini, sebuah bisnis atau individu dapat mencari pendanaan dari satu atau beberapa investor di pasar modal. Selain itu, dana yang dihimpun bisa dilindung nilai (hedge) untuk jangka waktu tertentu.

Skema ini utamanya ditujukan bagi usaha kelas menengah dan perusahaan rintisan yang biasanya masih kesulitan untuk masuk ke pasar modal karena bentuk badan usahanya belum memenuhi kriteria skema pendanaan yang sebelumnya ada.

Sebagai contoh, berdasarkan POJK 37/POJK.04/2018 tentang Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi (Equity Crowdfunding), badan usaha yang diperkenankan melakukan crowdfunding hanya yang berbentuk perseroan terbatas (PT) atau koperasi.

Dengan kata lain, securities crowdfunding ini merupakan transformasi atau bentuk baru dari equity crowdfunding dengan aturan yang lebih fleksibel dan cakupan yang lebih luas.

Melalui aturan baru, pasal ini akan diperluas sehingga badan usaha lain selain PT dan koperasi, seperti badan usaha yang berbentuk CV, NV, firma dan sebagainya, juga dapat melakukan crowdfunding di pasar modal.

Selain kriteria penerbit, OJK juga memperluas jenis efek yang ditawarkan melalui crowdfunding, dari yang sebelumnya hanya efek saham, nantinya ditambah dengan efek bersifat surat utang dan sukuk (EBUS).

OJK dan otoritas bursa lainnya berharap adanya revisi aturan equity crowdfunding menjadi securities crowdfunding akan membuat kesempatan penggalangan dana di pasar modal terbuka lebih lebar bagi UKM.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper