Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBN Ritel Laris Manis di 2020, Bagaimana dengan Tahun Ini?

Ketersediaan instrumen investasi yang ditujukan khusus untuk investor ritel seperti SBN Ritel dinilai para pengamat tetap akan dinanti-nantikan oleh masyarakat pada tahun ini.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada 2021 diprediksi bakal terserap dengan baik, melanjutkan tren positif dari tahun-tahun sebelumnya.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan bahwa ketersediaan instrumen investasi yang ditujukan khusus untuk investor ritel sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat.

“Masih banyak masyarakat yang menantikan instrumen aman dalam arti ada kepastiannya, dan mengingat SBN Ritel dimiliki oleh negara pasti ini dijamin pemerintah. Jadi, penyerapan SBN Ritel 2021 pasti masih sangat baik,” ujar Ramdhan kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).

Dia pun menilai SBN Ritel akan menjadi salah satu instrumen alternatif oleh para investor di tengah tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut pada tahun ini.

Selain itu, Ramdhan menilai prospek penyerapan lebih baik daripada tahun lalu pun sangat terbuka cukup lebar seiring dengan keuntungan demografis yang dimiliki Indonesia.

Hal itu mengingat secara historis pasar SBN Ritel tampaknya masih terkonsentrasi di beberapa kota besar, sedangkan masih banyak daerah di Indonesia yang belum mengenal aset investasi SBN Ritel.

Oleh karena itu, Ramdhan mengatakan bahwa sosialisasi dan literasi terkait SBN Ritel pada tahun ini harus lebih digalakkan sehingga dapat menggaet ceruk pasar domestik yang belum tersentuh pada tahun lalu.

Untuk diketahui, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko mengagendakan penerbitan SBN ritel pada tahun ini setidaknya sebanyak 6 kali melalui instrumen obligasi negara ritel (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bonds Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan.

Pemerintah menargetkan penerbitan SBN Ritel pada 2020 berada di kisaran Rp60—80 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan bahwa target penerbitan SBN Ritel tahun ini diyakini akan mudah dicapai mengingat serapan pada 2020 tidak jauh berbeda, yaitu sebesar Rp76,78 triliun.

“Hal ini tidak akan terlalu sulit dicapai, karena literasi masyarakat terkait SBN Ritel sudah cukup baik, lalu tren suku bunga rendah yang berlanjut pada 2021 juga akan menjadi pendorong investor masuk ke pasar SBN Ritel,” ujar Fikri kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).

Selain itu, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2021 jauh lebih baik daripada 2020, daya beli masyarakat untuk mengalokasikan pendanaannya ke instrumen investasi, termasuk SBN ritel, semakin membaik.

Kendati demikian, Fikri mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut pemerintah harus dengan matang memilih momentum penerbitan yang tepat berdasarkan siklus pendapatan masyarakat sehingga dapat terserap dengan baik.

“Perhatikan momentum pendapatan masyarakat. Pembelian instrumen ini kan maksimal Rp2 miliar, sangat ritel sekali, jadi harus sesuai dengan siklus pendapatan masyarakat. Berbeda dengan target investor institusional yang ketersediaan likuiditas dalam jumlah besar pun hampir ada setiap saat,” papar Fikri.

Dia mencontohkan, pada saat penerbitan ORI017 medio Juni-Juli 2020, pasar merespon positif sehingga total pemesanan dapat menyentuh angka Rp18,33 triliun, menjadi serapan obligasi ritel terbaik tahun lalu.

Pada periode tersebut likuiditas masyarakat diyakini dalam keadaan lebih baik karena dalam periode pembayaran dividen dan tunjangan hari raya (THR).

“Namun, overall pemesanan SBN Ritel 2021 lebih baik daripada tahun lalu,” papar Fikri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper