Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sama Grup MNC terpantau tidak terlalu meriah di sepanjang 2020. Dari 10 emiten Grup MNC, hanya satu perusahaan yang mengalami kenaikan harga saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hanya saham PT MNC Investama Tbk. (BHIT) yang tumbuh pada tahun lalu sebesar 3,13 persen menjadi Rp66 per saham. Kapitalisasi pasar BHIT per akhir 2020 mencapai Rp4,87 triliun.
Untuk diketahui, MNC Investama adalah perusahaan induk dari tiga lini usaha Grup MNC. Ketiga lini usaha itu yakni media, jasa keuangan, dan hospitality. Masih-masing lini usaha bernaung di perusahaan sub holding.
Pada 10 Desember 2020 lalu, MNC Investama telah merampungkan pelaksanaan private placement senilai Rp599 miliar. Perseroan nerbitkan sebanyak 5,99 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100. Seluruh saham baru diambil bagian oleh Tempus Eternity Ltd dan Scotts Capital Investment Corporation.
Sementara itu, saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) tertahan di level gocap Rp50 per saham.
Sisanya sebanyak 7 saham lainnya mengalami penurunan harga secara tahunan. Penurunan harga terdalam dialami oleh saham PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) yang anjlok 45,17 persen menjadi Rp795 per saham.
Saham PT Vision Networks Tbk. (IPTV) juga tak lebih baik dengan penurunan 35,05 persen menjadi Rp328 per saham dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) tergerus 30,06 persen menjadi Rp1.140 per saham. Kendati harga saham keluarga MNC tak terlalu bersemangat pada 2020, harapan untuk kinerja yang lebih baik masih terbuka pada 2021.
Pada awal tahun ini, Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mengawali hari dengan berolahraga sebagai bentuk optimisme dan semangat menyambut 2021.
“Saya sudah lari lebih dari 80 menit, jaraknya lebih dari 10 kilometer. Sekarang tanggal 1 Januari 2021 kita awali dengan semangat,” kata Hary Tanoe dalam unggahan Instagram, Jumat (1/1/2021).