Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (29/12/2020). Investor asing terpantau memborong saham-saham emiten top sepanjang babak pertama perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 17,8 poin atau 0,29 persen ke level 6.075,74 di sesi pertama. Indeks sempat menguat dan menyentuh level 6.143 sebelum tersungkur ke zona merah.
Sebanyak 167 saham menguat, 291 saham melemah, dan 149 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Investor asing mencatat aksi jual bersih atau net sell Rp319,85 miliar di seluruh pasar.
Kendati demikian, investor asing terpantau memborong sejumlah saham Grup Djarum. Saham PT Bank Central Asia Tbk. tercatat menorehkan net buy Rp33,4 miliar. Saham berkode BBCA ditutup menguat 0,2 persen ke level 33.975.
Investor asing juga mencatat net buy untuk saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. yang juga bagian dari Grup Djarum sebesar Rp14,8 miliar. Saham berkode TOWR tercatat naik 1,55 persen ke level 980.
Tidak ketinggalan, saham PT Astra International Tbk. juga menjadi incaran asing. Saham berkode ASII mencetak net buy Rp39,7 miliar dan ditutup menguat 0,41 persen ke level 6.100 di sesi pertama.
Baca Juga
Di Asia, bursa saham terpantau bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong menguat masing-masing 1,37 persen dan 1,05 persen.Adapun indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,02 persen.
Pelaku pasar menyambut gembira paket bantuan di Amerika Serikat bernilai ratusan miliar dolar. Ditambah dengan pendanaan pemerintahan, total yang dikucurkan berniali US$2,3 triliun.
Paket bantuan senilai US$900 miliar telah disetujui oleh Kongres setelah negosiasi berbulan-bulan. Ini adalah bagian dari paket pengeluaran US$2,3 triliun yang mencakup US$1,4 triliun untuk pengeluaran normal pemerintah federal.
Goldman Sachs Group Inc langsung mengerek proyek pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama tahun depan karena faktor stimulus akibat
Michael Cuggino, presiden dan manajer portofolio di Permanent Portfolio Family of Funds mengatakan pasar saham adalah tempat investasi yang tepat saat ini.
“Pasar saham memberikan pendapatan yang lebih bagus tahun depan dan saat ini adalah waktu yang tepat karena ekonomi AS bisa keluar dari [pandemi] Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.