Bisnis.com, JAKARTA - Saham entitas Grup Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) menguat seiring dengan kabar divestasi aset dengan nilai sekitar Rp5,6 triliun.
Pada perdagangan Selasa (29/12/2020) pukul 10.05 WIB, saham DSSA naik 3,52 persen atau 525 poin menjadi Rp15.425, setelah bergerak di rentang Rp15.200-Rp15.675. Total transaksi mencapai Rp67,53 juta.
Kapitalisasi pasar DSSA sejumlah Rp11,89 triliun dengan price to earning ratio (PER) 22,43 kali. Sepanjang tahun berjalan, saham DSSA naik 11,17 persen.
Sebagai informasi, China Datang Corporation, badan usaha milik negara (BUMN) asal China, dikabarkan sedang dalam proses membeli saham mayoritas di tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA).
Dilansir dari Bloomberg, Senin (28/12/2020), China Datang Corp (CDT) telah mendekati tahap akhir untuk mengakuisisi 75 persen saham di tiga PLTU IPP milik DSSA dengan nilai US$400 juta atau sekitar Rp5,64 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS). Hal itu disampaikan oleh salah satu sumber yang mengetahui aksi korporasi itu.
Mengutip laman resmi DSSA, perseroan mengoperasikan tiga pembangkit PLTU yang listriknya dijual kepada PLN (independent power producer/IPP) dengan total kapasitas 600 megawatt (MW). Ketiga pembangkit tersebut, yakni PLTU Sumsel-5, PLTU Kendari-3, dan PLTU Kalteng-1.
Baca Juga
PLTU Sumsel-5 telah beroperasi secara komersial sejak Desember 2016 dengan kapasitas 2x150 MW dan berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. PLTU Sumsel-5 dioperasikan oleh entitas anak, yaitu PT DSSP Power Sumsel.
Sedangkan PLTU Kendari-3 beroperasi secara komersial pada Oktober 2019 dengan kapasitas 2 x 50 MW dan berlokasi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. PLTU Kendari-3 dioperasikan oleh entitas anak, yaitu PT DSSP Power Kendari. Sejak commercial operation date (COD) hingga akhir 2019, PLTU Kendari-3 beroperasi dengan baik untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan PLN.
Sementara itu, PLTU Kalteng-1 berlokasi di Gunung Mas, Kalimantan Tengah dengan kapasitas 2 x 100 MW. Per Juni 2020, kemajuan pembangunan pembangkit yang dioperasikan oleh entitas anak, yaitu PT SKS Listrik Kalimantan, ini telah mencapai 99 persen. PLTU Kalteng-1 diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada 2020, disesuaikan dengan kesiapan jaringan transmisi PLN.
Tenaga listrik yang dihasilkan dari ketiga pembangkit tersebut dipasok seluruhnya ke PLN sebagai singleofftaker dengan kontrak jual-beli listrik selama 25 tahun.
Adapun, pengumuman aksi korporasi CDT itu dikabarkan bakal dipublikasikan pada pekan ini. Kendati demikian perwakilan dari CDT dan DSSA belum kunjung menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg, terkait dengan aksi korporasi tersebut.
DSSA merupakan entitas bisnis Grup Sinar Mas yang bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pertambangan dan perdagangan batu bara, perdagangan besar serta multimedia dan infrastruktur di Indonesia.
Per 30 November 2020, sebanyak 59,99 persen saham perusahaan dikuasai oleh PT Sinar Mas Tunggal dan 40,01 persen dimiliki oleh masyarakat.