Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Dana, Proyek PLTS Terregra Asia Energy (TGRA) di Australia Terancam Terhenti

Wakil Direktur Terregra Asia Energy Christin Soewito mengatakan pembangunan PLTS tersebut diperkirakan tidak akan rampung pada tahun ini. Pasalnya, pandemi virus corona membuat perusahaan kesulitan melanjutkan pembangunan.
Logo PT Terregra Asia Energy Tbk.
Logo PT Terregra Asia Energy Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Australia yang dilakukan oleh PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) terhambat karena minimnya pendanaan.

Wakil Direktur Terregra Asia Energy Christin Soewito mengatakan pembangunan PLTS tersebut diperkirakan tidak akan rampung pada tahun ini. Pasalnya, pandemi virus corona membuat perusahaan kesulitan melanjutkan pembangunan.

Dia menjelaskan, ditengah pandemi virus corona, institusi keuangan cenderung memberi pendanaan kepada proyek-proyek yang menjadi prioritas. Hal tersebut membuat manajemen kewalahan mencari sumber dana untuk konstruksi PLTS di Australia.

Christin melanjutkan, apabila perusahaan tidak berhasil memperoleh pembiayaan untuk proyek-proyek itu, pihaknya terpaksa akan menghentikan proses konstruksi.

“Apabila pembangunan proyek kami di Australia tidak mendapatkan financing 100 persen, kami tidak akan melanjutkan proses pembangunan. Perusahaan akan fokus untuk proyek-proyek dalam negeri saja,” ujarnya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Senin (28/12/2020).

Sejauh ini, perusahaan memiliki lima proyek PLTS di Australia bagian selatan. Satu proyek di Mobilong, Australia Selatan telah beroperasi sejak Juli 2019 lalu dengan kapasitas 5 Megawatt (MW).

Sementara itu, empat proyek lainnya masing-masing berkapasitas 5 Megawatt awalnya ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini. Keempat proyek tersebut berada di Moyhall, Mypolonga serta dua PLTS di Reedy Creek.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III/2020, TGRA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp8,90 miliar atau anjlok 56,48 persen secara year-on-year. Pada kuartal III/2019 lalu, perusahaan mampu meraup penerimaan Rp20,45 miliar.

Mayoritas pendapatan usaha TGRA berasal dari Diamond Energy Pty Ltd sebesar Rp 4,69 miliar dan perusahaan setrum pelat merah, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebanyak Rp 4,04 miliar.

Sementara itu, dari jenis penerimaan, sebagian besar pendapatan TGRA berasal dari segmen bisnis penjualan tenaga listrik sebesar Rp4,69 miliar. Segmen perdagangan menyusul di posisi kedua sebesar Rp4,04 miliar serta diikuti pendapatan sewa sebesar Rp158,72 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper