Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk., akan menggenjot pasar emas domestik pada tahun depan seiring dengan meningkatnya minat investasi aset safe haven.
SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa emas masih menjadi salah satu komoditas utama perseroan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan.
Dia menilai prospek bisnis emas pun sangat baik di masa yang akan datang karena konsumen masih menilai emas sebagai instrumen investasi sekaligus alat lindung nilai atau safe haven.
“Khusus untuk pasar domestik, perseroan melihat tingginya kesempatan pertumbuhan penjualan emas di masa mendatang seiring dengan animo pasar itu terhadap investasi emas sangat tinggi,” ujar Kunto kepada Bisnis, Kamis (24/12/2020).
Dia pun mengaku perseroan tengah menyusun strategi untuk fokus pada penguatan bisnis retail emas Logam Mulia di pasar domestik baik penguatan dari sisi pasokan, infrastruktur, teknologi, organisasi, pendanaan serta sistem distribusi produk.
Untuk menunjang pasar itu di tengah pandemi Covid-19, emiten berkode saham ANTM itu menerapkan sistem transaksi logam mulia secara online website dan aplikasi chat sembari tetap melakukan operasional butik secara terbatas dan sales canvassing di beberapa lokasi.
Baca Juga
Selain itu, emiten berpelat merah itu juga akan memaksimalkan produksi emas dari tambang milik perusahaan yang akan diolah di UBPP Logam Mulia sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar hingga akhirnya dapat mengakselerasi pertumbuhan kinerja perseroan.
Di sisi lain, Kunto menjelaskan bahwa perseroan tengah menjajaki beberapa peluang bisnis emas dari hulu ke hilir sebagai upaya memperkuat portofolio bisnis perseroan.
Di hulu, saat ini ANTM aktif melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah IUP Perusahaan seperti di Pongkor, dan tinjauan di beberapa daerah prospek seperti di wilayah Pegunungan Bintang, Papua, dan Papandayan di Jawa Barat.
“Dengan komposisi anggota MIND ID saat ini juga membuka kesempatan bagi ANTAM untuk bersinergi dalam pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi,” papar Kunto.
Sementara itu di hilir, ANTM senantiasa memperkuat bisnis logam mulia melalui inovasi produk dan perluasan pasar.
Kunto menjelaskan bahwa perseroan akan selalu terbuka terhadap peluang yang mendukung penguatan bisnis komoditas emas dari hulu ke hilir yang diharapkan akan memperkuat pertumbuhan laba dan EBITDA perusahaan.