Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas masih memiliki peluang untuk menguat seiring dengan dolar AS yang tengah melemah. Koreksi greenback telah meningkatkan minat investor untuk kembali mulai mengumpulkan aset investasi aman itu.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (24/12/2020) hingga pukul 18.42 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,15 persen ke posisi US$1.875,63 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas berjangka kontrak Februari 2021 di bursa Comex bergerak menguat tipis 0,09 persen ke level US$1.879,3 per troy ounce.
Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama terkoreksi 0,19 persen ke posisi 90,29.
Tim riset Monex Investindo Futures mengatakan bahwa dolar AS yang melemah karena tertekan oleh optimisme stimulus bantuan ekonomi AS telah menopang kenaikan harga emas ke level US$1.880,38 per troy ounce di sesi Eropa pada perdagangan kali ini.
Dengan demikian, emas berpotensi melanjutkan penguatan pada sesi perdagangan AS.
Baca Juga
“Harga emas berpotensi dibeli dengan target kenaikan menguji level resisten US$1.886 per troy ounce selama tidak mampu menembus level support US$1.867,” tulis Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya, Kamis (24/12/2020).
Adapun, penembusan level support tersebut akan membuat harga emas berpotensi dijual dengan target penurunan menguji support US$1.862 per troy ounce.
Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump menuntut agar anggota parlemen meningkatkan stimulus yang diberikan kepada sebagian besar orang Amerika menjadi US$2.000 dari US$600 pada minggu yang sama ketika Kongres meloloskan paket bipartisan senilai US$900 miliar.
Semakin besar jumlah stimulus, maka semakin banyak ketersedian likuiditas di pasar yang akan membuat dolar AS melemah.