Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini setelah tekanan aksi jual cukup massif sepanjang perdagangan. Sentimen resfhuffle kabinet yang diperkirakan bakal mampu mengerek indeks justru tidak bertaji.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 14,58 poin atau 0,24 persen ke level 6.008,70. Indeks dibuka menguat tajam 1 persen sebelum terjungkal turun 2 persen di sesi pertama. Tekanan jual cukup massif sehingga IHSG ditutup melemah 26,58 poin ke level 5.996,71 di sesi pertama.
Secara umum,sebanyak 173 saham menguat, 309 saham melemah, dan 227 saham stagnan. Secara sektoral, 6 sektor melemah sedangkan sisanya menguat. Sektor consumer, aneka industri, dan pertambangan menjadi pemberat indeks.
Sementara itu, dari deretan saham yang melemah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Unilever Indonesia Tbk. menjadi pemimpin pelemahan yang menyerat IHSG ke zona merah. Saham TLKM turun 1,49 persen sedangkan saham UNVR melemah 1 persen.
Adapun saham Grup Saratoga terbilang moncer. Saham PT Tower Bersama Infastructure Tbk. naik 8,81 persen. Saham berkode TBIG terdongkrak sentimen positif dari aksi akuisisi menara telekomunikasi senilai Rp3,9 triliun.
Saham induk TBIG, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. juga cemerlang. Saham SRTG naik 10,96 persen ke posisi 3.950. SRTG adalah perusahaan investasi yang didirikan dan dikendalikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru dilantik Presiden Joko Widodo hari ini.
Baca Juga
Sentimen reshuffle kabinet semula diperkirakan bakal mendorong pergearkan indeks. Namun, untung tak dapat diraih, IHSG malah tersungkur di zona merah kendati mampu bertahan di level 6.000.
Sementara itu hingga pukul 12.00 bursa Asia yang sempat tertekan terpantau berbalik menguat. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong menguat masing-masing 0,23 persen dan 0,77 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bahkan naik tajam hampir 1 persen.
Sebelumnya bursa saham berjangka di AS sempat goyang setelah Presiden AS Donald Trump meminta Kongres mengubah undang-undang paket bantuan pandemi yang disahkan awal pekan ini. Dilansir dari Bloomberg, Trump mengisyaratkan dia mungkin tidak menandatangani paket bantuan bipartisan senilai $ 900 miliar hanya sehari setelah Kongres mengesahkannya