Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractor (UNTR) Anggarkan Capex Tambang Emas Rp1,69 Triliun

Sekitar 40 persen alokasi capex UNTR pada 2021 atau sekitar US$120 juta (Rp1,69 triliun) untuk segmen pertambangan emas.
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara/Bloomberg-Dadang Tri
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara/Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten entitas Grup Astra, PT United Tractors Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun depan menjadi US$290 juta atau sekitar Rp4,09 triliun (kurs Rp14.100 per dolar AS) seiring dengan prospek pemulihan ekonomi. Salah satu alokasi capex terbesar untuk tambang emas.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan belanja modal US$290 juta yang nantinya akan berasal dari kantong internal perseroan.

Adapun, sekitar 50 persen capex US$145 juta (sekitar Rp2,04 triliun) akan dialokasikan untuk segmen bisnis kontraktor pertambangan untuk pergantian alat berat yang sudah usang.

“Lalu, sekitar 40 persen atau sekitar US$120 juta [sekitar Rp1,69 triliun] untuk segmen pertambangan emas untuk pengembangan processing plant dan operation improvement, sedangkan sisanya regular capex untuk pemeliharaan,” ujar Sara kepada Bisnis, Rabu (16/12/2020).

Dia menjelaskan bahwa capex tahun depan itu akan lebih tinggi daripada proyeksi realisasi capex pada 2020 yang hanya sekitar US$190 juta.

Padahal, sebelumnya emiten berkode saham UNTR itu telah memangkas capex tahun ini menjadi sebesar US$230 juta hingga US$250 juta dari panduan awal 2020 sebesar US$450 juta.

Pemangkasan capex itu tidak terlepas sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang menjadi tantangan bisnis bagi perseroan seiring dengan melemahnya harga komoditas global.

Di sisi lain, UNTR melaporkan pendapatan bersih konsolidasian Rp46,5 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 29 persen dari Rp65,6 triliun pada kuartal III/2019.

Selain itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 38 persen menjadi Rp5,3 triliun dari Rp8,6 triliun pada periode yang sama pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper