Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja yang terus membaik hingga Oktober 2020 membuat emiten pertambangan dan alat berat United Tractors (UNTR) masuk dalam salah satu saham rekomendasi Ellen May Trade (EMTrade).
Kendati telah menguat hingga akhir perdagangan hari ini, EMTRade menilai UNTR masih punya potensi melanjutkan tren positif dengan potensi upside 11 persen hingga 2021 mendatang.
"Saat ini UNTR masih murah dilihat dari valuasinya. PBV UNTR per Kamis (12/7) masih 1,6x, di bawah rata-rata 5 tahun terakhir. Artinya, secara valuasi UNTR masih murah dan masih terdiskon dari PBV rata-rata," tulis tim EMTrade dalam salinan riset yang diterima Bisnis, Senin (12/7).
Sebagai catatan, saham UNTR ditutup menguat 475 poin alias 1,79 persen ke level Rp26.975 pada perdagangan hari ini. Kenaikan signifikan tersebut membuat UNTR kini telah menguat 25,46 persen secara year to date (ytd).
Performa ciamik UNTR tidak lepas dari pulihnya rapor perseroan. Pada segmen alat berat misal, UNTR membukukan penjualan 154 unit di bulan Oktober, naik 4,1 persen ketimbang raihan sebulan sebelumnya. Secara total, hingga pengujung Oktober, UNTR telah menjual 1.345 unit alat berat atau setara dengan 96 persen target perusahaan yang dipatok 1.400 unit.
Dari segmen produksi batubara, rapor UNTR juga menjanjikan. Sepanjang Januari-Oktober 2020 UNTR telah berhasil memproduksi 94,8 juta ton batubara atau setara 86,2 persen target perusahaan.
Baca Juga
Sementara meski cenderung mengalami tren stagnansi angka, penjualan emas UNTR juga telah mencapai 277,6 ribu GEOs alias setara 92,5 persen target perusahaan.
"Kami melihat potensi pemulihan permintaan alat berat seiring dengan meningkatnya harga batubara dan pemulihan sektor konstruksi di 2021," sambung tim EMTrade.
Hingga akhir kuartal III/2020 UNTR tercatat membukukan pendapatan Rp46,5 triliun, alias terkoreksi 29 persen secara year on year (yoy). Sementara, laba perusahaan terkoreksi lebih dalam sebesar 39 persen ke angka Rp5,2 triliun secara yoy.