Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susul Wall Street, Bursa Saham Asia Panen Cuan di Pagi Hari

Bursa saham di Tokyo, Sydney dan Seoul dibuka menguat setelah S&P 500 rebound dari penurunan terpanjang sejak September.
Tokyo Stock Exchange./Bloomberg
Tokyo Stock Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Asia menguat setelah Wall Steet menghentikan penurunan empat hari berturut-turut karena Kongres bergerak menuju paket pengeluaran yang akan mendukung ekonomi. Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan akan mempertahankan anggota parlemen di Washington sampai kesepakatan tercapai.

Bursa saham di Tokyo, Sydney dan Seoul dibuka menguat setelah S&P 500 rebound dari penurunan terpanjang sejak September. Indeks Topix Jepang naik 0,8 persen, Kospi Korea Selatan terkerek 0,7 persen, dan indeks S&P / ASX 200 Australia naik 1,2 persen. 

Imbal hasil Treasury 10-tahun tetap di atas 0,90 persen karena investor menunggu kesimpulan dari pertemuan Fed hari ini dan besok. Dolar menahan kerugian dan minyak tergelincir.

Investor semakin yakin bahwa anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republikan akan menyepakati proposal bipartisan senilai US$748 miliar yang akan menyuntikkan uang tunai langsung ke dalam perekonomian karena manfaat sebelumnya mulai habis pada akhir tahun. Sementara itu, para pelaku pasar menantikan apakah Fed mengubah program pembelian obligasi atau mempertahankan status quo.

"Ada peluang yang sangat bagus untuk pemulihan siklis. Taruhan terbaik Anda saat ini adalah bahwa The Fed pada dasarnya hanya memperluas sebagian dari panduan ke depan dan mencoba untuk mempertahankan sebanyak mungkin opsionalitas,” kata George Bory, spesialis pendapatan tetap di Wells Fargo Asset Management, dilansir Bloomberg, Rabu (16/12/2020).

Di sisi lain, poundsterling mempertahankan kenaikan setelah negosiator Brexit mendorong tercapainya kesepakatan perdagangan akhir. Setelah aktivitas diplomatik yang intens pada akhir pekan lalu, Michel Barnier, yang memimpin tim Uni Eropa, mengatakan dia dapat melihat jalan menuju kesepakatan jika kedua belah pihak menyelesaikanperbedaan signifikan di antara mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper