Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis 27 terpantau melemah pada perdagangan, Kamis (10/12/2020) sejalan dengan indeks harga saham gabungan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga pukul 09.09 WIB, indeks hasil kerja sama Harian Bisnis Indonesia dan bursa ini berbalik ke zona hijau, yaitu di level 518,34 naik 0,83 persen atau 4,25 poin dibandingkan posisi penutupan kemarin di level 514,089.
Sementara itu, pukul 09.01 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat berada di posisi 6.001,127, naik 0,95 persen setelah dibuka menguat di level 5.977.
Adapun, dari seluruh anggota konstituen indeks Bisnis 27, sebanyak 17 saham yang menguat, 6 saham terkoreksi, sedangkan 4 saham lainnya tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya.
Penguatan Indeks Bisnis-27 dipimpin oleh saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang naik 2,94 persen, diikuti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) uang naik 2,6 persen, dan saham PT Semen Indonesia bk. (SMGR) yang naik 2,59 persen.
Tidak kalah, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) juga naik 1,62 persen dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) naik 1,53 persen.
Baca Juga
Sementara itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) tercatat terkoreksi masing-masing 1,48 persen dan 1,82 persen.
Sebelumnya, Fitch Ratings menyebut aksi akuisisi yang dilakukan emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. tidak akan memengaruhi peringkat kredit perseroan.
Adapun, akuisisi dua pusat perbelanjaan di Yogyakarta dan Solo serta hotel Marriot di Yogyakarta disebut membantu diversifikasi aset emiten dengan kode saham PWON di Indonesia.
“[Akusisi itu] tidak akan berdampak terhadap rating perseroan,” tulis Fitch dalam laporannya, Senin (7/12/2020).
Adapun, saat ini peringkat utang PT Pakuwon Jati Tbk. dtetapkan pada BB dengan outlook stabil.
Lebih lanjut, Fitch menilai aksi akuisisi yang dilakukan PWON sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan luas sewa (net leasable area/NLA) pusat perbelanjaan dan kamar hotel.
Adapun, Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta memiliki NLA seluas 77.000 meter persegi dan Hartono Lifestyle Mall Solo memiliki NLA seluas 35.000 meter persegi. Sedangkan Hotel Marriott Yogyakarta memiliki 347 kamar.
Selain itu, Hartono Lifestyle Mall Yogyakarta dan Hartono Lifestyle Mall Solo juga memiliki okupansi yang stabil pada 2020 dengan rata-rata 90 persen.
Sementara okupansi Hotel Marriott di Yogyakarta pada tahun ini berada di level rendah sebesar 50 persen akibat pandemi menahan pengunjung asing masuk ke Indonesia.
Namun, tambahan aset kali ini relatif kecil dibandingkan properti utama milik PWON dan tidak terlalu menambah skala secara material.