Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Sukuk Terakhir 2020, Tenor Panjang Jadi Pilihan Utama

Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara pada Selasa (8/12/2020) menghasilkan penawaran masuk senilai Rp27,76 triliun.
Nasabah sedang melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel SR013 melalui kantor cabang BNI Syariah, Jumat (28/8)./bnisyariahrn
Nasabah sedang melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel SR013 melalui kantor cabang BNI Syariah, Jumat (28/8)./bnisyariahrn

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil lelang sukuk negara pada Selasa (8/12/2020) yang juga menjadi lelang terakhir 2020 menunjukkan banyaknya minat investor yang memburu tenor panjang.

Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara pada Selasa (8/12/2020) menghasilkan penawaran masuk senilai Rp27,76 triliun.

Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS028 yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 dengan total Rp15,98 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 7,13 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp2,9 triliun.

Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS017 yang jatuh tempo 15 Oktober 2025 dengan total penawaran masuk Rp6,7 triliun. yield rerata tertimbang yang dimenangkan 5,28 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,35 triliun.

Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai Rp6,14 triliun.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan mengatakan hasil lelang kali ini dipengaruhi oleh meredanya tekanan dari eksternal seiring dengan sejumlah katalis positif seperti vaksin virus corona.

Hal tersebut juga ditambah dengan kejelasan paket stimulus fiskal dari Amerika Serikat. Prospek kemunculan paket stimulus ini, ditambah dengan paket bantuan lain dari bank sentral di dunia akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas investor.

Kenaikan likuiditas akan membuat para investor mencari instrumen-instrumen investasi yang dapat mendatangkan return optimal. Sehingga, aliran dana ke pasar emerging market, seperti obligasi Indonesia, kian deras.

Selain itu, Ariawan mengatakan, keyakinan investor terhadap pasar surat berharga Indonesia semakin besar. Hal tersebut terlihat dari dari jumlah penawaran sukuk PBS028 yang mencapai Rp15 triliun.

“Keyakinan investor juga dapat dilihat dari hasil lelang sukuk negara yang terus menunjukkan tren kenaikan dalam 4 sesi lelang terakhir,” katanya saat dihubungi pada Selasa (8/12/2020).

Lebih lanjut, tingkat imbal hasil (yield) yang ditawarkan dari lelang sukuk cenderung juga semakin menarik dibandingkan surat utang negara (SUN) konvensional. Hal tersebut kian menambah keyakinan investor asing untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia melalui lelang Sukuk Negara.

Di sisi lain, Ariawan mengatakan hasil lelang hari ini juga ditopang oleh sektor perbankan. Ia menjelaskan, saat ini fungsi penyaluran kredit yang biasanya dilakukan bank belum berjalan optimal seiring dengan pandemi virus corona.

“Sehingga, likuiditas mereka masih cukup besar dan membutuhkan instrumen yang aman untuk menaruh dananya,” katanya.

Seri

Jatuh Tempo

Penawaran Masuk

Jumlah Dimenangkan

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan

SPNS09062021

9 Juni 2021

Rp0,620 triliun

Rp0,240 triliun

2,99%

PBS027

15 Mei 2023

 

Rp1,605 triliun

 -

 - 

PBS026

15 Oktober 2024

Rp2,850 triliun

Rp1,650 triliun

4,96%

 

PBS017

15 Oktober 2025

Rp6,701 triliun

 

Rp1,350 triliun

5,28%

 

PBS028

15 Oktober 2046

Rp15,98 triliun

Rp2,9 triliun

7,13%

 

 

Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper