Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang sukuk negara pada hari ini semakin mengokohkan keyakinan investor terhadap kondisi pasar surat berharga Indonesia.
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan mengatakan hasil lelang kali ini dipengaruhi oleh meredanya tekanan dari eksternal seiring dengan sejumlah katalis positif seperti vaksin virus corona.
Hal tersebut juga ditambah dengan kejelasan paket stimulus fiskal dari Amerika Serikat. Prospek kemunculan paket stimulus ini, ditambah dengan paket bantuan lain dari bank sentral di dunia akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas investor.
Kenaikan likuiditas akan membuat para investor mencari instrumen-instrumen investasi yang dapat mendatangkan return optimal. Sehingga, aliran dana ke pasar emerging market, seperti obligasi Indonesia, kian deras.
Selain itu, Ariawan mengatakan, keyakinan investor terhadap pasar surat berharga Indonesia semakin besar. Hal tersebut terlihat dari dari jumlah penawaran sukuk PBS028 yang mencapai Rp15 triliun.
“Keyakinan investor juga dapat dilihat dari hasil lelang sukuk negara yang terus menunjukkan tren kenaikan dalam 4 sesi lelang terakhir,” katanya saat dihubungi pada Selasa (8/12/2020).
Lebih lanjut, tingkat imbal hasil (yield) yang ditawarkan dari lelang sukuk cenderung juga semakin menarik dibandingkan surat utang negara (SUN) konvensional. Hal tersebut kian menambah keyakinan investor asing untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia melalui lelang Sukuk Negara.
Di sisi lain, Ariawan mengatakan hasil lelang hari ini juga ditopang oleh sektor perbankan. Ia menjelaskan, saat ini fungsi penyaluran kredit yang biasanya dilakukan bank belum berjalan optimal seiring dengan pandemi virus corona.
“Sehingga, likuiditas mereka masih cukup besar dan membutuhkan instrumen yang aman untuk menaruh dananya,” katanya.
Sebelumnya, lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara pada hari ini menghasilkan penawaran masuk senilai Rp27,76 triliun.
Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS028 yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 dengan total Rp15,98 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 7,13 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp2,9 triliun.
Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS017 yang jatuh tempo 15 Oktober 2025 dengan total penawaran masuk Rp6,7 triliun. yield rerata tertimbang yang dimenangkan 5,28 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,35 triliun.
Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai Rp6,14 triliun. Lelang sukuk hari ini merupakan yang terakhir untuk tahun 2020.