Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Hapus Klausul Kontroversial Brexit, Bursa Eropa Ditutup Menguat

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,2 persen, dengan sektor media dan perawatan pribadi, toko obat, dan bahan makanan memimpin kenaikan.
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg
Logo WSE terletak di panel kaca di dekat layar elektronik yang menunjukkan kurva indeks dan data keuangan di Bursa Efek Warsawa di Warsawa./ Bartek Sadowski - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada Selasa (8/12/2020) setelah pemerintah Inggris memutuskan untuk membatalkan klausul kontroversial yang menghambat perjanjian perdagangan Brexit.

Dilansir Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,2 persen, dengan sektor media dan perawatan pribadi, toko obat, dan bahan makanan memimpin kenaikan. Indeks FTSE 100 ditutup menguat tipis 0,05 persen sedangkan indeks DAX Jerman naik 0,06 persen.

Pembicaraan hubungan perdagangan masa depan antara Inggris dan Uni Eropa masih menemui jalan buntu, tetapi berita tentang resolusi untuk perselisihan atas klausul dalam RUU Pasar Internal Inggris dapat membantu meringankan diskusi.

Investor juga mencari langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari pertemuan Bank Sentral Eropa hari Kamis di tengah kembali melonjaknya angka infeksi Covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi.

"Jadi penantian berlanjut karena pertemuan dewan Brexit dan ECB tetap menjadi acara fokus bagi investor," kata analis Comdirect Bank Andreas Lipkow, seperti dikutip Bloomberg.

Saham HSBC Holdings Plc turun 2,7 persen, salah satu penurunan terbesar dalam ineks Stoxx 600 pada hari Selasa. Bank tersebut dikritik karena membekukan rekening mantan anggota parlemen pro-demokrasi di Hong Kong dan gereja lokal yang membantu pengunjuk rasa.

Sementara itu, saham AstraZeneca Plc naik 0,8 persen setelah hasil suatu studi menunjukkan vaksin yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford memberikan perlindungan terhadap gejala Covid-19 yang parah, meskipun lebih banyak analisis diperlukan untuk melihat seberapa baik kerjanya pada orang tua dan yang berisiko tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper