Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penantian 10 Bulan, Bisakah IHSG Kembali Tembus ke Level 6.000?

Pada perdagangan kemarin, IHSG sukses ditutup di level 5.930,75 setelah menguat 2,07 persen. Walhasil, hanya tinggal 70 poin lagi untuk kembali ke level 6.000. Indeks terakhir kali menyentuh level 6.000 pada 30 Januari 2020.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menembus level 6.000 pada perdagangan hari ini, Selasa (8/12/2020) setelah memperpendek jarak lewat kenaikan taja pada sesi kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG sukses ditutup di level 5.930,75 setelah menguat 2,07 persen. Walhasil, hanya tinggal 70 poin lagi untuk kembali ke level 6.000. Indeks terakhir kali menyentuh level 6.000 pada 30 Januari 2020.

Kinerja IHSG di awal Desember 2020 memang moncer setelah terangkat oleh banjir sentimen positif, mulai dari usainya Pemilu AS yang ditutup dengan kemenangan capres dari Partai Demokrat Joe Biden, hingga perkembangan pembuatan vaksin Covid-19. Semuanya disambut meriah oleh pelaku pasar. 

Dari dalam negeri, ketukan palu untuk Undang-undang Cipta Kerja alias Omnibus Law di awal Oktober 2020 mengakhiri penantian panjang para kalangan pengusaha, termasuk emiten di lantai bursa.

Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Iwan Setiawan Lukminto mengatakan sejak para investor telah menunggu-nunggu pengesahan UU Cipta Kerja karena dinilai akan menjadi katalis positif bagi bursa.

“Terbukti respons market itu luar biasa terhadap UU Cipta Kerja, kenaikan IHSG dari tgl 5 sampai tgl 14 kemarin [sekitar] lima persen. Investor nanyain terus kapan, kapan, kapan dan akhirnya pemerintah deliver UU ini,” tuturnya. 

Di lain sisi, rapor perekonomian juga kian membaik. Tercatat, ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 5,05 persen secara kuartalan, setelah mengalami kontraksi sebesar 4,19 persen pada kuartal sebelumnya.

Belum lagi suntikan semangat paling baru, yakni kehadiran 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Tanah Air pada Minggu (6/12/2020) malam. Adapun, sisa vaksin dijadwalkan datang bertahap hingga kuartal I/2020. 

Jika mengacu pada level penutupan hari ini, indeks komposit hanya butuh sekitar 70 poin alias menguat 1,18 persen lagi dari posisi terakhirnya saat ini untuk kembali menduduki level 6.000an.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan berikutnya IHSG akan menguji level resisten 5930—5950. Apabila IHSG berhasil tembus, maka peluang IHSG untuk menguat kembali ke atas level 6000 di akhir tahun terbuka lebar.

Dia juga menyebut saat ini relatif tak ada sentimen negatif yang bisa menggoyahkan pergerakan IHSG, termasuk data pasien Covid-19 yang terus bertambah dan kekhawatiran akan izin edar vaksin Covid-19 yang kini masih dalam proses serta distribusinya.

“Market kelihatannya sudah kebal terhadap sentimen ini,” ujar Hendriko kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper