Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup menguat signifikan pada perdagangan awal pekan, Senin (7/12/2020). Emiten Grup Sinarmas menjadi penopang kenaikan indeks Bisnis-27.
Berdasarkan data laman Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dan harian Bisnis Indonesia tersebut ditutup naik 2,05 persen atau 10,37 poin ke level 517,05. Dari 27 anggota konstituen indeks, 23 emiten terpantau menguat, 3 emiten berada di level stagnan, dan 1 emiten melemah.
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) terpantau menjadi saham dengan persentase kenaikan harga saham tertinggi di antara semua anggota indeks Bisnis-27 dengan melesat sebesar 11,29 persen ke level Rp10.600
Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga terpantau naik bersama dengan INKP dengan kenaikan harga saham masing-masing sebesar 9,32 persen dan 8,06 persen.
Pada saat yang sama, sejumlah anggota Bisnis 27 juga menjadi sasaran beli investor asing. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling laris dibeli investor asing setelah mencatatkan net foreign buy terbesar hari ini senilai Rp315,1 miliar.
Saham perbankan lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyusul di belakangnya dengan nilai beli bersih Rp194,2 miliar. Berturut-turut di belakang kedua emiten bank itu adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) masing-masing sebesar Rp35,1 miliar dan Rp31,3 miliar.
Sementara itu, beberapa emiten penghuni indeks Bisnis 27 lainnya juga menjadi sasaran jual para investor asing pada hari ini. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dilego sebesar Rp60,2 miliar, sementara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk juga mencatat net foreign sell Rp60,2 miliar diikuti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar Rp46,7 miliar.