Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Corona Bikin IHSG Melesat 2 Persen, Saham Farmasi Meriah

Pada pukul 14.26 WIB, IHSG naik 2,02 persen atau 117,27 poin menjadi 5.927,76. Terpantau 343 saham menguat, 152 saham koreksi, dan 127 saham stagnan.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menguat seiring dengan sentimen vaksin corona Sinovac yang mulai masuk Indonesia.

Pada pukul 14.26 WIB, IHSG naik 2,02 persen atau 117,27 poin menjadi 5.927,76. Terpantau 343 saham menguat, 152 saham koreksi, dan 127 saham stagnan.

Kapitalisasi pasar melejit hingga Rp6.916,22 triliun. Nilai transaksi mencapai Rp13,46 triliun.

Sementara itu, saham farmasi tampak melejit seiring dengan sentimen vaksin corona. Saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menjadi top gainers dengan penguatan 24,86 persen, disusul PT Indofarma Tbk. (INAF) 23,89 persen, dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) 23,38 persen.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG mampu menguat pada perdagangan awal pekan ini seiring dengan sentimen data perekonomian.

“Jelang rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG,” tulis William dalam riset harian, dikutip Senin (7/12/2020).

William melanjutkan bahwa pola gerak IHSG terlihat masih berpeluang mengalami konsolidasi apabila indeks tidak dapat bertahan di atas resisten level terdekat.

Sementara itu, fluktuasi nilai tukar rupiah dan pergerakan harga komoditas juga dinilai akan mempengaruhi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar US$133,6 miliar, relatif sama dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2020 sebesar US$133,7 miliar.

Menurut catatan BI, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono, Senin (7/12/2020).

Sementara itu, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tiba di Tanah Air pada Minggu malam (6/12/2020). Vaksin buatan Sinovac tersebut dibawa dari Beijing, China, dengan menggunakan pesawat charter dari maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Pemerintah juga tengah mengupayakan agar pada awal Januari 2021 mendatang, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah kabar gembira bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper