Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Katalis Positif Banjiri Sektor Properti, Indeks Jakprop Mulai Bertenaga

Indeks saham properti, real estat, dan konstruksi bangunan anjlok 24,34 persen menjadi 381,22 sejak awal tahun hingga 4 Desember 2020. Namun sebulan terakhir menguat 18,45 persen atau lebih tinggi dibandingkan rebound IHSG sebesar 8,90 persen.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen positif yang membanjiri sektor properti pada pengujung tahun ini diharapkan mampu memompa kinerja saham-saham emiten properti pada 2021.

Pada periode tahun berjalan, performa indeks saham properti, real estat, dan konstruksi bangunan menjadi yang paling tertekan di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data BEI per 4 Desember 2020, indeks saham properti, real estat, dan konstruksi bangunan anjlok 24,34 persen menjadi 381,22 sejak awal tahun. 

Namun dalam sebulan terakhir, indeks dengan kode JAKPROP ini menguat 18,45 persen atau lebih tinggi dibandingkan rebound IHSG sebesar 8,90 persen. Adapun, sejak awal tahun IHSG terkoreksi 7,76 persen menjadi 5.810.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyebut indeks saham secara keseluruhan telah menunjukkan tren naik (uptrend) termasuk indeks JAKPROP. 

Selain tren suku bunga rendah, penerapan Omnibus Law dan BP Tapera juga akan membuat sektor properti sangat prospektif pada 2021.

“Pelaksanaan BP Tapera pada awal tahun depan juga merupakan sentimen tambahan yang positif untuk meningkatkan kinerja penjualan di sektor properti,” kata Nafan kepada Bisnis, Minggu (6/12/2020).

Nafan pun merekomendasikan beli untuk saham CTRA, PWON, dan SMRA. Investor juga dapat melakukan aksi ambil untung atau profit taking untuk saham APLN, ASRI, dan LPCK. 

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa mengatakan pandemi Covid-19 telah memukul keras sektor properti pada tahun ini. Namun, kondisi ini diperkirakan bakal stabil pada 2021 utamanya setelah vaksin Covid-19 ditemukan.

“Walaupun permintaan di masa depan belum tampak begitu kuat, kami perkirakan pembelian rumah akan meningkat lagi pada 2021 karena konsumen berencana membeli properti,” tulis Yasmin melalui riset.

Mengingat sejumlah katalis positif bakal mengelilingi sektor properti pada 2021, Yasmin memberikan rekomendasi overweight untuk saham properti dengan saham pilihan LPKR dan SMRA untuk properti segmen residensial.

Pada perdagangan Senin (7/12/2020), indeks dengan kode JAKPROP tersebut menguat 0,76 persen menjadi 384,12 pada pukul 09.29 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper