Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia membuka perdagangan akhir pekan ini, Jumat (4/12/2020) dengan beragam. Investor tengah memperhatikan tren pasar global yang mencemaskan lockdown lebih lanjut di Amerika Serikat seiring dengan penambahan kasus infeksi Covid-19.
Berdasarkan data Bloomberg, Indeks S&P 500 Futures naik 0,2 persen di Tokyo setelah melemah 0,1 persen pada penutupan sebelumnya. Selain itu, Indeks Kospi Korea Selatan juga berhasil naik 0,6 persen, dan Indeks ASX 2020 naik 0,1 persen. Namun, indeks Topix Jepang justru melemah 0,1 persen.
Ahli strategi investasi di Allianz Global Investors Mona Mahajan mengatakan bahwa secara garis besar pasar saham global tetap berada di ambang rekor tertinggi karena investor bertaruh terhadap perkembangan vaksin Covid-19 yang positif dan dapat membantu mempertahankan pemulihan global tahun depan.
“Jika kita melihat pertumbuhan pendapatan mulai meningkat, mungkin ada kenaikan 25 persen hingga 30 persen pada indeks S&P 500 tahun depan, dan jika kita melihat suku bunga tetap rendah dan stimulus di tempat, itu tetap menjadi latar belakang yang baik untuk aset berisiko,” ujar Mona seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/12/2020).
Adapun, dia menjelaskan bahwa ketidakpastian tetap ada tentang paket stimulus AS.
Namun, proposal bipartisan yang didukung oleh para pemimpin Demokrat sebagai dasar negosiasi memikat peningkatan minat dari Partai Republik, telah mengangkat peluang untuk kesepakatan paket stimulus pada akhir tahun yang dapat melemahkan dolar AS.
Di sisi lain, California akan mengunci ekonominya jika kapasitas perawatan kritisnya mencapai batasnya. Jika negara bagian lain di AS mengikuti jejak itu, maka akan menjadi sentimen negatif bagi pasar yang tengah reli karena pemulihan ekonomi kembali terancam gagal terjadi.