Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21 persen ke level 5.810,48 pada perdagangan hari ini. Kinerja tersebut membuyarkan reli yang dicetak indeks 3 hari beruntun.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 5.820,82 dan terus melemah hingga sesi pertama. Di sesi kedua, IHSG belum beranjak dari zona merah dan mendekam di teritori negatif hingga akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 5.775,57 hingga 5.820,82.
Total perdagangan saham mencapai 19,85 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp13 triliun. Investor asing mencatat net sell sebanyak Rp84,49 miliar di semua pasar. Secara kumulatif dalam sepekan, asing mencetak net sell hampir Rp4 triliun.
Sebelumnya, Direktur Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG diperkirakan bergerak di rentang 5.711 hingga 5.822 pada perdagangan hari ini. Kemarin, IHSG mencetak kenaikan tipis 0,15 persen ke level 5.822,94.
“Potensi kenaikan dalam pergerakan IHSG saat ini terlihat sudah cukup terbatas, sehingga peluang koreksi wajar terlihat lebih besar jika IHSG tidak dapat dipertahankan di atas resisten level terdekat,” ujarnya dalam laporan riset harian, Jumat (4/12/2020).
Dia menambahkan, sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Indosurya Sekuritas memberikan rekomendasi tujuh emiten untuk dicermati investor dari berbagai sektor. Ketujuh emiten itu yakni BBRI,BBCA, dan SMGR. Selanjutnya ITMG, WIKA, dan TBIG.
Di lain pihak, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.769,53 hingga 5.874,89.
Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD, stochastic, maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif, meskipun stochastic dan RSI telah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
“Di sisi lain, terlihat pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” ujar Nafan seperti dikutip dari publikasi riset harian, Jumat (4/12/2020).
Nafan merekomendasikan saham yang dapat menjadi pertimbangan investor pada perdagangan kali ini adalah BEST dengan akumulasi beli pada area level Rp190 - Rp191, CTRA dengan akumulasi beli pada area level Rp915 – Rp925, dan EXCL dengan akumulasi beli pada area level Rp2.390 – Rp2.230.
Selain itu, ICBP dengan akumulasi beli pada area level Rp9.825 – Rp10.025, SRIL dengan akumulasi beli pada area level Rp240-Rp245, dan TLKM dengan akumulasi beli pada area level Rp3.270 - Rp3.300.
ndeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 0,21 persen ke level 5.810,48. Sebanyak 190 saham menguat, 265 saham melemah, dan 162 saham stagnan. IHSG gagal mempertahankan reli yang sudah berlangsung 3 sesi beruntun. Secara kumulatif, IHSG naik 0,47 persen dalam sepekan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkutat di zona merah, melemah 0,39 poin ke evel 5.800
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 22,41 poin atau 0,38 persen ke level 5.800,53. ebanyak 169 saham menguat, 243 saham melemah, dan 177 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berkutat di zona merah setelah melemah 0,61 persen ke level 5.786,46 menjelang akhir sesi pertama.
Indeks Harga Saham Gabungan dibuka melemah 0,21 persen ke level 5.809
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,04 persen ke level 5.820,82 pada sesi prapembukaan. Sesi ini hanya diikuti oleh anggota indeks LQ45