Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Lepas Saham Telkom (TLKM) dan Sederet Big Caps, IHSG Lesu

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG turun tipis 0,6 persen atau 34,9 poin menjadi 5.748,43. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.735,26-5.798,29.
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan terkoreksi pada sesi I perdagangan Senin (30/11/2020) seiring dengan aksi jual investor asing.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG turun tipis 0,6 persen atau 34,9 poin menjadi 5.748,43. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.735,26-5.798,29.

Sebanyak 185 saham menguat, 268 saham melemah, dan 165 saham diperdagangkan stagnan. Tercatat kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia senilai Rp6.707,07 triliun.

Nilai transaksi cukup ramai mencapai Rp9,95 triliun. Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan aksi profit taking investor asing. Net sell asing hingga pukul 11.30 WIB mencapai Rp965,31 miliar.

Sejumlah saham yang menjadi sasaran jual utama ialah emiten berkapitalisasi jumbo, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net sell Rp261,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp92 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp87 miliar.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada pekan ini.

Dia menyebut pergerakan IHSG akhir pekan lalu menguat seiring optimisme akan pemulihan ekonomi pada akhir 2020. Investor menurutnya masih fokus kepada perkembangan vaksin covid-19 dan angka kasus baru.

Dennies memprediksi IHSG menguat pada sesi Senin (30/11/2020). Secara teknikal, pergerakan indeks saat ini masih dalam tren menguat.

“Namun perlu diwaspadai adanya potensi koreksi jangka pendek. Pergerakan masih didorong optimisme pemulihan ekonomi pada akhir tahun dan dari dalam negeri masih minim sentimen perekonomian,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper