1. Geliat Aksi Korporasi dan Rekomendasi Saham Unilever (UNVR)
Saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) diprediksi masih prospektif di tengah geliat aksi korporasi pada tahun pandemi ini.
Unilever memang getol melakukan aksi korporasi, mulai dari stock split, perombakan direksi, hingga yang terbaru ialah rencana pembagian dividen interim.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Presiden Jokowi Kembali Bubarkan 10 Lembaga Nonstruktural
Presiden Joko Widodo membubarkan 10 lembaga nonstruktural. Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Presiden No. 112/2020 yang diundangkan pada 26 November 2020.
Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa pembubaran bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan urusan pemerintahan serta untuk mencapai rencana strategis pembangunan nasional.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Tokopedia Klaim Pengguna Reksa Dana Tumbuh 57 Kali Lipat dalam 2 Tahun
Tren peningkatan dana kelolaan reksa dana memang jelas dirasakan oleh berbagai platform digital yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Salah satunya adalah Tokopedia yang menyediakan fitur transaksi reksa dana bernama Tokopedia ReksaDana.
Dalam hal transaksi produk reksa dana, Tokopedia bekerjasama dengan Syailendra Capital dan Mandiri Manajemen Investasi (MMI) sebagai Manajer Investasi (MI) dan Bareksa sebagai APERD yang telah berpengalaman, serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Penghuni Perkantoran Hong Kong Diam-diam Pindah ke Singapura
Pembeli dari Hong Kong, dan ekspatriat lainnya, telah pindah ke Singapura sejak lockdown negara kota itu diakhiri pada Juni. Hal itu membantu meningkatkan pasar propertinya meskipun ada penurunan ekonomi yang memecahkan rekor.
Namun, proses itu bisa diibaratkan “latihan pindah secara diam-diam”. Banyak perusahaan dengan kantor semula berlokasi di Hong Kong enggan memindahkan eksekutif secara massal, atau secara terbuka, lantaran khawatir dengan Pemerintah China yang berpotensi menyatakan hal itu akan membuat Hong Kong kurang menarik sebagai salah satu pusat finansial dunia.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Olimpiade Tokyo Diundur ke 2021, Penyelenggara Nombok Rp27 Triliun
Panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo memperkirakan membutuhkan biaya tambahan senilai sekitar 200 miliar yen, setara dengan Rp27,03 triliun untuk menunda acara hingga musim panas 2021.
Dilansir Bloomberg, salah seorang pejabat penyelenggara mengatakan panitia akan membahas rencana tersebut dengan pemerintah Jepang dan kota Tokyo dan memutuskan mengenai teknis pembagian biaya tersebut bulan depan.
Baca berita selengkapnya di sini.