Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mencatatkan pertumbuhan yang stabil selama sembilan bulan pertama pada 2020. Kinerja produsen Indomie itu tetap mantab kendati baru mengakuisisi Pinehill Company Limited senilai Rp42 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten yang popular dengan produk Indomie tersebut mencatatkan pertumbuhan tipis pendapatan sebesar Rp33,9 triliun, naik 3,37 persen secara tahunan.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat tipis menjadi Rp21,57 triliun, diikuti oleh kenaikan beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi masing-masing menjadi Rp4,17 triliun dan Rp1,91 triliun.
Hal ini membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tumbuh tipis 1,99 persen menjadi Rp3,96 triliun.
Berdasarkan segmentasi penjualannya, pendapatan terbesar ICBP masih ditopang oleh lini bisnis mie instan yang meraup penghasilan sebesar Rp22,9 triliun, diikuti dengan produk dairy yang menyumbang pendapatan sebesar Rp6,11 triliun, masing-masing belum dikurangi eliminasi.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood CBP Anthoni Salim mengatakan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan sebagai akibat dari pandemi Covid-19, ICBP dapat menjaga konsistensi pertumbuhan kinerja pada periode sembilan bulan tahun 2020 yang menunjukkan ketangguhan dan kemampuannya untuk beradaptasi secara cepat.
Baca Juga
“Kami akan senantiasa melayani para pelanggan dengan tetap mengedepankan kesehatan para karyawan serta mitra usaha. Selain itu, pada saat ini kami juga sedang dalam proses mengintegrasikan kegiatan usaha yang baru saja diakuisisi, ke dalam ICBP,” tuturnya dikutip dari rilis pers perseroan, Senin (30/11/2020).
Menariknya, ICBP memang mencatatkan lonjakan liabilitas dan ekuitas yang akhirnya membuat aset perseroan menjadi lebih besar dibandingkan dengan capaian akhir tahun 2019 lalu.
Mengingat bahwa pada akhir bulan Agustus 2020, ICBP telah menyelesaikan transaksi akuisisi seluruh saham yang diterbitkan Pinehill Company Limited (PCL), maka laporan keuangan PCL dikonsolidasikan ke dalam kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020, dimana perseroan mencatat penjualan dan laba dari PCL untuk bulan September atau selama 1 bulan.
Perseroan mencatatkan kenaikan pos liabilitas sebesar 352,46 persen dari posisi Rp12,04 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp54,47 triliun pada September 2020 dikarenakan utang bank untuk akuisisi PCL yang meningkat hingga Rp32,04 triliun.
Hal ini sejalan dengan peningkatan ekuitas sebesar 78,8 persen dari hanya Rp26,67 triliun pada 2019 menjadi Rp47,69 triliun pada akhir September tahun ini yang diakibatkan oleh ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk kepentingan non pengendali yang melonjak hingga Rp20,7 triliun.
Hal ini pada akhirnya membuat aset perseroan naik signifikan 163,91 persen dibandingkan akhir 2019 menjadi Rp102,16 triliun.