Bisnis.com, JAKARTA - Saham First Pacific Co Ltd turun 0,64 persen pada penutupan perdagangan saham di Bursa Hong Kong, Jumat (17/7/2020). Penurunan saham terjadi bersamaan keputusan rapat pemegang saham terkait persetujuan akuisisi Pinehill Group oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Berdasarkan data Bloomberg, saham First Pacific dibuka di level 1,52 dolar Hong Kong dan bergerak di rentang 1,51-1,56 sepanjang perdagangan hari ini. Saham dengan kapitalisasi pasar 6,60 miliar dolar Hong Kong ini pun ditutup di level 1,55.
Sementara itu, saham ICBP juga tercatat anjlok 3,13 persen ke posisi 9.275 pada penutupan perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia. Induk ICBP, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) juga terkoreksi 1,13 persen ke level 6.550.
Sejak 8 Juni 2020, saham First Pacific tercatat turun 15,77 persen. Pada 8 Juni 2020, ICBP melansir nilai akuisisi Pinehill Group yang mencapai US$2,99 miliar atau Rp42 triliun
Dalam rapat yang diselenggarakan Jumat (17/7/2020), sebanyak 52,27 persen dari total pemegang saham First Pacific menyetujui aksi korporasi ICBP yang bernilai Rp42 triliun.
Dengan komposisi lebih dari 50 persen suara mendukung aksi korporasi tersebut, perusahaan asal Hongkong itu menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan akuisisi PCL kepada ICBP.
First Pacific adalah entitas pengendali ICBP. First Pacific memiliki 50,01 persen saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sedangkan 80,53 persen saham ICBP dimiliki INDF. Presiden Direktur ICBP dan INDF, Anthoni Salim adalah Chairman First Pacific.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Anthoni Salim, berikut dengan Salerni International Limited, First Pacific Investments Limited dan First Pacific Investments (B.V.I.) Limited yang memiliki total 1,92 miliar lembar saham yang mewakili 44,3 persen dari total saham yang beredar First Pacific Company Limited dinyatakan tidak memberikan suaranya dalam rapat tersebut.
Berdasarkan aturan korporasi yang berlaku di Hongkong, Anthoni dan perusahaan terkait tidak dianggap sebagai pemegang saham independen.Adapun, rencana ini tinggal menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan ICBP dalam waktu dekat.