Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini, 27 November 2020

Harga emas jatuh 3 persen dalam sepekan ke level US$1.800 per troy ounce, posisi terendah dalam empat bulan. Kabar terkait efektivitas vaksin buatan perusahaan farmasi di berbagai negara membaut prospek emas kian memudar.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons./Bloomberg
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas benar-benar terpukul dalam sepekan terakhir akibat sentimen dari perkembangan vaksin Covid-19. Namun, kalangan analis menilai prospek pemulihan ekonomi akan menemui jalan panjang sehingga risiko ketidakpastian masih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot bertengger di level US$1.808,18 per troy ounce hingga pukul 00.24 WIB. Posisi tersebut anjlok 3 persen dibandingkan pekan lalu sebesar US$1.866 per troy ounce.

Harga emas berjangka Comex juga turun signifikan. Hari ini, Jumat (27/11/2020), dibanderol US$1.812,5 per troy ounce, turun 2,8 persen.

Untuk diketahui, satu demi satu perusahaan farmasi dunia telah melansir tingkat efektivitas calon vaksin buatannya. Dimulai oleh Pfizer, kemudian Moderna, lalu AstraZaneca. Tingkat efektivitas mencapai lebih dari 90 persen sehingga optimisme terhadap pemulihan ekonomi dunia membuncah.

Tapi, tidak semudah itu ferguso. Walaupun kabar soal vaksin menekan harga emas hingga ke level terendah dalam empat bulan, potensi untuk rebound masih ada. Dilansir dari Kitco News, analis di CBIC memperkirakan harga emas tahun depan bakal menyentuh US$2.300 per troy ounce. 

Wah, kenapa bisa demikian? CIBC beralasan, dunia masih menghadapi dampak ekonomi akibat Covid-19. KEhadiran vaksin, tidak serta merta membuat perekonomian kembali bugar. CBIC menilai, terlalu dini untuk menganggap vaksin sebagai penentu permainan dalam dinamika perekonomian global.

"Risiko ekonomi dan ketidakpastian masih jauh dari kata selesai. Kita masih menghadapi gelombang kedua dan apa yang menjadi perlambatan ekonomi 15-18 bulan adalah efek jangka panjang," tulis Anita Soni.

Soni memperkirakan tingkat suku bunga riil - pendorong utama harga emas - akan tetap berada di bawah tekanan selama beberapa tahun mendatang. pasalnya, pemerintah menangani beban hutang yang berat dan fokus pada pengurangan angka pengangguran. 

The Fed Reserve AS kemungkinan akan mengulangi 'prospek yang lebih rendah untuk waktu lebih lama'. Sementara suku bunga riil rendah ke negatif akan positif untuk emas.

"Alih-alih berfokus pada bank sentral, investor harus fokus pada inisiatif stimulus pemerintah," tukas Soni.

15:23 WIB
Pukul 15.00 WIB : Harga Emas

Harga emas spot turun 5,47 poin ke level US$1.810,30 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex kontrak februari 2021 naik 2,8 poin ke level US$1.814. Indeks dolar terpantau turun 0,08 persen ke level 91,920. 

13:35 WIB
Pukul 13.30 WIB : Emas Spot Turun 6,35 Poin

Harga emas spot turun 6,35 poin atau 0,35 persen ke level US$1.809,45 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex naik 1,4 poin ke posisi US$1.812,6 per troy ounce.

11:09 WIB
Pukul 11.05 WIB : Emas Spot Turun 6 Poin

Harga emas spot turun 6 poin ke level US$1.809,13 per troy ounce. Emas berjangka comex naik tipis 1,6 poin ke level US$1.812,70 per troy ounce.  Indeks dolar terpantau turun 0,07 persen ke posisi 91,926

08:44 WIB
Pukul 08.42: Emas Spot Turun Hampir 4 Poin

Harga emas spot turun 4,19 poin atau 0,23 persen kecele 1.810,92 per troy ounce. Emas berjangka Comex naik 3,7 poin atau 0,20 persen ke posisi US$1.814,70 per troy ounce. Indeks dolar naik super tipis ke level 91.996

07:08 WIB
Pukul 07.05 WIB : Emas Spot Turun 5,36 Poin

Harga emas spot turun 5,36 poin atau 0,30 persen ke level US$1.810,44 per troy ounce. Emas berjangka Comex baik 1,9 poin atau 0,10 persen ke level US$1.813,10 per troy ounce.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Kitco News
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper