Bisnis.com,JAKARTA — PT Astra International Tbk. memiliki sejumlah target jangka panjang di bisnis jalan tol mulai dari pengembangan aset hingga layanan pengelolaan tempat istirahat.
Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengungkapkan target jangka panjang perseroan adalah memperkuat pengembangan aset strategis. Selain itu, emiten berkode saham ASII itu ingin mencapai keunggulan operasi dan layanan di semua portofolio yang sudah ada.
“[Target jangka panjang] Mengembangkan bisnis pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol melalui Astra Infra Solutions serta rest area untuk layanan pengelolaan tempat istirahat di jalan tol,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/11/2020).
Dalam catatan Bisnis, per 1 Januari 2019 Astra Infras Solution sudah menangani operasional Jombang—Mojokerto, ruas sepanjang 40,50 kilometer yang seluruh sahamnya dimiliki Astra Infra. Astra Infras Solution juga menangani operasional jalan tol Cikopo—Palimanan dan Tangerang—Merak.
Lebih lanjut, Boy mengatakan juga ingin menjadi mitra pilihan di industri jalan tol. Untuk mewujudkannya, ASII dapat menjadi pusat keunggulan di industri jalan tol nasional melalui berbagai inovasi di bidang engineering, layanan operasi, dan pemeliharaan jalan tol.
“Didukung research dan development yang kuat sehingga kami memiliki keunggulan pada kualitas sumber daya manusia, sistem manajemen, dan platform,” paparnya.
Baca Juga
Dalam laporan keuangan kuartal III/2020, ASII melaporkan segmen infrastruktur dan logistik grup mencetak rugi bersih Rp59 miliar pada sembilan bulan pertama periode 2020. Kondisi itu berbalik dari laba bersih Rp155 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Manajemen ASII menyebut kondisi itu dipicu penurunan pendapatan tol dan penurunan marjin operasi pada PT Serasi Autoraya (SERA). Perseroan menyebut terjadi penurunan volume lalu lintas sebesar 15 persen pada konsesi jalan tol Grup Astra.